Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kelebihan berat badan atau obesitas bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan mulai dari usia bayi hingg lansia.
Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan berdasarkan sejumlah riset anak perempuan lebih berisiko memgalami obesitas.
Anak perempuan mudah obesitas karena jika dibandingkan anak laki-laki yang lebih senang melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dibandingkan anak-anak perempuan.
“Anak laki-laki rajin olahraga, kalau anak perempuan lebih malas olahraga,” kata Ali Khomsan kepada Tribunnews.com, Rabu (16/1/2019).
Baca: Operasi Pengecilan Lambung, Tim Dokter Temukan Lemak Tebal di Tubuh Titi Wati, Paling Tipis 15 Cm
Kemudian Ali Khomsan menyebutkan anak-anak yang mengalami obesitas sejak anak-anak 70 persen juga akan mengalami obesitas saat remaja.
“Misalnya ada 10 anak gemuk, 70 persen dsri 10 anak akan gemuk saat SMP itu indikasinya,” ungkap Ali Khomsan.
Untuk mengetahui obesitas, orangtua harus rajin memeriksakan berat badan anak, kalau anak masih bayi dapat terlihat apakah mengidap obesitas melalui pencatatan tabel Kartu Menuju Sehat (KMS).
Jika sudah berlebihan berat badannya maka yang harus dibatasi oleh orangtua adalah porsi makan di anak bukan ragam makanan yang dikonsumsi.
Kalau melarang anak memakan jenis makanan tertentu dikhawatirkan anak akak menjadi pemilih makanan.
“Jadi kalau anak-anak dia untungnya diberi makanan yang beragam justru bagus jadi kalau anak-anak itu jangn diawali melarang yang diwaspadai porsinya,” tutur Ali Khomsan.