"Ini akan dipantau terus hingga saatnya pasien dilakukan operasi lanjutan untuk tahap dua nanti, sehingga volume makanan diatur termasuk jenis makanannya yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien," ujarnya.
Belum Bergerak
Pascaoperasi Bariatrik yang dilakukan tim dokter, Selasa (15/1/2019) kondisi Titi tampak mulai membaik, namun belum bisa bergerak dari ranjang tempat tindakan operasi, karena masih dalam perawatan.
Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dt Theodorus Sapta Atmadja mengatakan, rencananya, hari kedua paskaoperasi tubuh Titi akan dipindahkan ke ruang rawat inap yang telah disiapkan oleh pihak rumah sakit.
Dia mengatakan, dalam waktu tertentu ketika kondisi pasien sudah mulai stabil, pihak rumah sakit bisa mempersilakan Titi untuk pulang ke rumahnya, meski dengan pengawasan yang cukup ketat untuk menu makanannya.
Sebelum dilakukan operasi kondisi Titi sudah mampu berbaring miring ke kanan dan kiri.
Sebelum dilakukan operasi, ia dijenguk oleh istri Gubernur Kalimantan Tengah Yulistra Ivo, yang datang memberikan semangat kepada Titi Wati.
Kepada awak media, usai menjenguk ke ruang perawatan Titi Wati, Yulistra Ivo mengatakan, kondisi pasien Obesitas tersebut membaik, bisa posisi miring dan duduk dalam waktu singkat.
"Alhamdulillah kondisinya membaik sudah tidak kesulitan untuk tidur miring dan tadi sempat duduk tapi sebentar,"ujarnya.
Konsumsi Gorengan dan Es Berlebihan
Diketahui, Titi Wati mulai mengalami obesitas sejak tahun 2013 lalu.
Berat badan ibu satu anak dan satu cucu itu naik drastis dari semula 160 kg menjadi 220 kg setelah sering makan gorengan dan air es secara berlebihan.
Usai, sang istri dioperasi, Edi sang suami berharap agar Titi Wati bisa kembali normal seperti orang kebanyakan.
Dia mengatakan sangat berterima kasih atas bantuan dari Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangkaraya yang selama ini memberikan bantuan pembiayaan terhadap istrinya selama dirawat di rumah sakit.
Edi yang selama ini bekerja sebagai pekerja serabutan, mengharapkan agar kondisi tubuh istrinya bisa normal kembali, dan bisa beraktivitas seperti ibu rumah tangga umumnya.
"Selama ini kami dibantu oleh Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangkaraya, untuk biaya berobat di rumah sakit maupun biaya akomodasi dan transportasi selama perawatan istri di rumah sakit," ujar Edi. (Tribun Network/fat/wly)