News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Ani Yudhoyono Sakit

Jadi Pendonor Sumsum Tulang untuk Ani Yudhoyono, Ini Risiko yang Akan Dirasakan Pramono Edhie

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu Ani Yudhoyono Pramono Edie Wibowo, ini profilnya

TRIBUNNEWS.COM - Pramono Edhie Wibowo akan menjadi pendonor sumsum tulang untuk kakaknya, ibu Ani Yudhoyono.

Saat ini istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat ini sedang berjuang melawan kanker darah di National University Hospital, Singapura.

Anak pertama Susilo Bambang Yudhyono dan Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, membenarkan kabar pamannya itu akan menjadi pendonor sang ibu.

Menurut penuturannya, setelah menjalani berbagai pemeriksaan, pamannya itu berhasil memenuhi 8 parameter yang dibutuhkan dokter untuk kebutuhan transplantasi sumsum tulang belakang.

Baca: Adik Kandung Paling Pas Donorkan Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono, Ini Alasan Medisnya

"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik ibu Ani Yudhoyono. Kami bersyukur karena tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia," tuturnya, melansir Kompas.com.

Selain Edhie, semua keluarga besar ibunya pun sudah diperiksa namun hanya sang paman saja yang cocok.

Sedangkan anggota keluarga yang lain hanya bisa memenuhi 4 parameter.

"Delapan parameter dibutuhkan dokter ternyata ada semua di Pramono Edhie Wibowo. Keluarga yang lain mungkin hanya memenuhi empat parameter," sambungnya.

Letjen Pramono Edhie Wibowo diberikan selamat oleh Ibu Negara yang juga kakaknya, Ani Yudhoyono, saat acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2011). Letjen Pramono Edhie Wibowo resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) baru menggantikan George Toisutta yang memasuki masa pensiun. (tribunnews/herudin) (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Agus melanjutkan transplantasi sumsum tulang belakang ini merupakan siklus lanjutan dari penanganan medis penyakit kanker darah yang diidap Ani Yudhoyono.

"Saat ini sudah masuk siklus kedua. Semoga semua bisa dilalui dengan lancar," lanjutnya lagi.

Bagi pendonor sumsum tulang, tentu harus memenuhi berbagai persyaratan.

Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur menanamkan sel-sel induk darah sehat untuk menggantikan sumsum tulang rusak atau sakit.

Sedangkan bersadarkan Healthline.com, segara setelah mendonor, pendonor kemungkinan bisa saja merasakan kebingungan setelah operasi, pneumonia, stroke hingga serangan jantung.

Aliya Rajasa temani Ani Yudhoyono latihan diawasi SBY. (Instagram/ruby_26)

Sebagian besar risiko ini muncul akibat dari anestesi yang diterima pendonor saat proses transplantasi berlangsung.

Bagi beberapa pendonor anestesi sangat aman, maksudnya hanya akan merasakan risiko umum, seperti sakit tenggorokan karena tabung pernapasan, mual ringan hingga muntah.

Sedangkan anestesi regional dapat menyebabkan sakit kepala dan penurunan tekanan darah sementara.

Selain efek dari anestesi, pendonor mungkin akan merasakan efek samping dari transplantasi ini.

1. Memar di lokasi sayatan.

2. Rasa sakit dan kaku di mana sumsum diambil.

3. Pegal-pegal atau sakit pinggul atau punggung.

4. Kesulitan berjalan selama beberapa hari karena sakit atau kaku.

5. Merasa lelah selama beberapa minggu yang terjadi saat tubuh mengganti sumsum tulang yang hilang.

Sebenarnya, pendonor hanya akan kehilangan sejumlah kecil sumsum tulang, sehingga tidak akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Malah, tubuh akan menggantinya lagi dalam waktu 6 minggu.

Untuk waktu pemulihan sendiri berbeda pada setiap individu.

Bagi beberapa orang, setelah mendonorkan sumsum tulangnya masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Namun ada beberapa yang membutuhkan waktu sebulan untuk merasa seperti sedia kala.

Semoga saja setelah mendapat transplantasi sumsum tulang ini kondisi Ani Yudhoyono semakin membaik ya.(GridHEALTH.id )

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini