News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penganiayaan Siswi di Pontianak

Audrey Dikeroyok, Ini Penjelasan Medis Mengapa Remaja Emosional dan Butuh Peran Orangtua

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus #JusticeForAudrey : 5 Fakta yang Tersingkap, dari Hasil Visum Tak Ada Luka Sampai Masalah Utang Almarhumah Ibu

Kedua sistem ini memiliki jadwal pengembangan yang berbeda.

Selain itu, koneksi di antara keduanya juga akan menjadi matang sepanjang masa-masa remaja.

Pada usia berapa pun, struktur limbik ini terhubung erat.

Sebanyak tujuh siswi SMA yang terseret dalam kasus penganiayaan siswi SMP menyampaikan klarifikasi didampingi KPPAD Provinsi Kalbar di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019). Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarga korban serta tidak mengakui telah melakukan pengeroyokan, melainkan perkelahian dilakukan satu lawan satu. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Tapi, ada beberapa perbedaan penting dalam otak remaja dibanding dengan orang dewasa.

Perbedaan-perbedaan ini membantu menjelaskan mengapa remaja kadang-kadang dipandang terlalu emosional.

Pada awal masa remaja, sistem limbik kurang berkembang dan terputus dari area otak rasional non-limbik, yang berkembang jauh lebih lambat.

Sistem limbik di dalam otak manusia memiliki bagian yang disebut amigdala.

Amiglada inilah yang mengakibatkan remaja cenderung suka gosip, senang menyebarkan kabar buruk dan rumor.

Ketika remaja semakin bertambah usia (awal 20-an), pengembangan memperluas jalur komunikasi cepat ke sistem limbik, dan berfungsi sebagai 'rem' atau penghambat gosip yang berlebihan.

Singkatnya, remaja sangat emosional karena amigdala hiperaktif yang menghasilkan banyak alarm palsu.

Dan, koneksi lambat yang tidak efisien antara bagian otak yang lebih rasional dengan amigdala emosional.

Yaitu, sistem penghambatan yang salah dan rem longgar saja.

Otak remaja memang tengah mengalami renovasi besar-besaran.

Sehingga itu menjadi tugas orang tua atau pendidik untuk menjadi penasihat terbaik bagi remaja guna mendorong pertumbuhan otak yang lebih sehat.

Berita ini sebelumnya sudah tayang di Intisari Online dengan judul "Kasus Penganiayaan Audrey: Kenapa Remaja Cenderung Begitu Emosional?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini