Boyke menyarankan agar kita pandai-pandai mengatur strategi, misalnya memilih hari secara berselang-seling: Minggu-Selasa-Kamis-Sabtu atau Senin-Rabu-Jumat-Sabtu.
Dengan begitu, ada tenggang waktu untuk memulihkan kondisi tubuh agar siap berhubungan intim kembali, di samping memanfaatkan hari-hari tersebut seoptimal mungkin sehingga memberikan kesan mendalam yang akan memperkokoh hubungan emosional suami istri.
Frekuensi hubungan seksual yang terjaga secara teratur ini juga memberi manfaat lain, di antaranya membuat kita tampak fresh, lebih sehat, awet muda, dan ceria.
Lebih lanjut, menurut Boyke, pernah ada penelitian yang menyebutkan, mereka yang melakukan hubungan seksual secara sehat dan teratur umurnya lebih panjang empat tahun dibandingkan dengan yang tidak.
Melansir Health, hubungan intim merupakan hal normal dan kecocokannya menjadi penentu keberhasilan sebuah hubungan romantis.
Berdasarkan data dari Kinsey Institute, pada usia 18 - 29 tahun rata-rata orang berhubungan badan 112 kali per tahun.
Dikaitkan dengan hubungan suami istri, Terapis Pasangan, Barry McCarthy menganjurkan pasangan berhubungan badan paling tidak satu hingga dua kali per minggu.
Intensitas tersebut menjadi faktor meningkatkan hubungan seksual yang sehat.
Selama kedua pihak menikmati, tak ada batasan seberapa banyak pasangan sebaiknya melakukan hubungan badan.
Akan tetapi yang perlu diwaspadai ialah jika dorongan berhubungan badan dengan pasangan justru menjadi penghalang kita berkegiatan normal sehari-hari.
Kuncinya ialah bukan memenuhi keinginan satu orang saja, tetapi evaluasi bersama-sama seperti apa kehidupan berpasangan, termasuk urusan ranjang, yang dapat memuaskan semua pihak. (Arie Puji Waluyo)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kebiasaan Barbie Kumalasari dan Suami Berhubungan Intim 8 Kali, Ini Kata Pakar Seksologi dr Boyke,