News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yuk Bantu Biaya Pengobatan Nauren, Bayi 3 Bulan Penderita Pneumonia dan Bocor Jantung

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nauren Idraswari, seorang bayi yang baru berusia 3 bulan ini menderita Pneumonia dan bocor jantung.

NAUREN Idraswari, seorang bayi yang baru berusia 3 bulan ini menderita Pneumonia dan bocor jantung.

Nauren adalah anak kedua dari dua bersaudara pasangan suami istri Resa Setiaji dan Titis Sulistiyo Warni.

Nauren mengidap penyakit tersebut sejak lahir, tapi baru ketahuan setelah Nauren berusia 2 bulan.

Kini orang tua Nauren harus menanggung biaya pengobatan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per hari.

Sementara itu, ayah Nauren, Resa hanya bekerja sebagai karyawan swasta.

Baca: Sebelum Meninggal, Rayya Pemeran Video Vina Garut Sudah Menikah 3 Kali dan Punya Anak

Orang tua Nauren tinggal di Desa Getas, Pacingkerep, Sumberlawang, Sragen.

Itu pun masih menumpang.

Nauren mengidap penyakit infeksi paru-paru dan kebocoran jantung, saat ini Nauren sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Moewardi Surakarta.

Jika anda berniat membantu Nauren silakan salurkan melalui kitabisa.com.

Apa Itu Pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi pada satu atau kedua paru-paru.

Penyebab pneumonia antara lain disebabkan oleh kuman, bakteri, virus hingga jamur.

Namun pneumonia juga bisa disebabkan karena menghirup cairan atau bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Dilansir dari healthline.com, pneumonia menyebabkan peradangan di kantung udara di paru-paru yang disebut dengan alveoli.

Nauren Idraswari, seorang bayi yang baru berusia 3 bulan ini menderita Pneumonia dan bocor jantung. (kitabisa.com)

Alveoli terisi dengan cairan atau nanah, sehingga sulit bernapas.

Sebagian besar jenis pneumonia menular.

Untuk pneumonia yang berasal dari virus dan bakteri dapat menyebar ke orang lain melalui inhalasi tetesan udara dari bersin atau batuk.

Namun pneumonia yang diakibatkan oleh jamur dari lingkungan, tidak menyebar dari orang ke orang.

Siapa pun bisa terkena pneumonia, tetapi orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi.

Berikut ini enam golongan yang berisiko tinggi terkena pneumonia:

1. Bayi sejak lahir hingga usia 2 tahun

2. Lansia berusia 65 tahun atau lebih

3. Orang yang mengalami stroke, memiliki masalah menelan, atau terbaring di tempat tidur

4. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah karena penyakit atau penggunaan obat-obatan seperti steroid atau obat kanker tertentu

Baca: Industri Rumahan Handphone Rekondisi Digerebek Polisi, Ditemukan Ribuan Ponsel Rakitan

5. Perokok, menyalahgunakan obat-obatan terlarang jenis tertentu, atau minum alkohol dalam jumlah berlebihan

6. Orang dengan kondisi medis kronis tertentu seperti asma, fibrosis kistik, diabetes, atau gagal jantung

Pertahanan pertama melawan pneumonia adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Ada dua vaksin pneumonia, yang dapat membantu melindungi terhadap pneumonia bakteri.

Pneumonia seringkali merupakan komplikasi dari flu, jadi jika ingin terhindar dari penyakit ini, pastikan untuk mendapatkan suntikan flu tahunan.

Nauren Idraswari, seorang bayi yang baru berusia 3 bulan ini menderita Pneumonia dan bocor jantung. Nauren adalah anak kedua dari dua bersaudara pasangan suami istri Resa Setiaji dan Titis Sulistiyo Warni.

Berdasarkan National Institutes of Health, vaksin pneumonia tidak akan mencegah semua kasus kondisi ini.

Tetapi orang yang telah divaksinasi, memiliki kemungkinan yang lebih ringan dan risiko komplikasi lebih rendah.

Dua jenis vaksin pneumonia yaitu, Prevnar 13 dan Pneumovax 23.

Selain vaksinasi, ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari pneumonia.

Baca: Merasa Harga Dirinya Diinjak-injak, Elza Syarief Tak Akan Buka Pintu Maaf untuk Nikita dan Hotman

Jika kamu seorang perokok, cobalah untuk berhenti. Karena merokok membuat mu lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, terutama pneumonia.

Cuci tangan secara teratur dengan sabun, terutama jika hendak makan.

Tutupi batuk dan bersin dengan tisu atau sapu tangan, dan segera buang tisu bekas agar virusnya tidak menyebar.

Pertahankan gaya hidup sehat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuhmu.

Istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur.

Cara Mengobati Pneumonia

Perawatan penyakit ini tergantung pada jenis pneumonia yang diderita, seberapa parahnya, dan kesehatan umum pasien.

Komplikasi yang terjadi akibat pneumonia (Kompasiana.com)

Perawatan medis: Obat antibiotik, antivirus, dan antijamur digunakan untuk mengobati pneumonia, tergantung pada penyebab spesifik dari kondisi tersebut.

Sebagian besar kasus pneumonia bakteri dapat diobati di rumah dengan antibiotik oral, dan sebagian besar orang merespons antibiotiksatu hingga tiga hari sekali.

Perawatan di rumah: Perawatan rawat jalan atau dirumah dapat dilakukan dengan cara, mengonsumsi obat sesuai resep dokter, memperbanyak istirahat, mimun lebih banyak cairan dan jangan bekerja terlalu berat.

Jika penderita sudah memiliki masalah kesehatan tertentu, pneumonia dapat memperburuknya.

Kondisi-kondisi ini termasuk gagal jantung kongestif dan emfisema.

Untuk orang-orang tertentu, pneumonia meningkatkan risiko terkena serangan jantung. (kitabisa.com/tribunnews/berbagai sumber)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini