News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Beri Trik Melawan Pelaku Ekshibisionis yang Lakukan Teror Sperma

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERBARU Pelaku Teror Sperma di Tasikmalaya Belum Tertangkap, Suami Korban Bantu Sebarkan Foto Pelaku

TRIBUNNEWS.COM - Tasikmalaya geger setelah terjadi kasus pelecehan seksual yang viral di media sosial.

Kasus tersebut terjadi ketika belasan perempuan dilempari air mani oleh pelaku yang masih misterius.

Penyelidikan sudah mendapatkan domisili dan kendaraan bermotor yang dipakai oleh pelaku.

Namun motif dan keterangan lainnya masih belum ditemukan, demikian pula dengan pelaku yang masih bebas tersebut.

Modus operandi pelaku adalah mendekati calon korban di pinggir jalan dengan berkendara motor Scoopy hitam ber-plat Z 5013 LB.

Saat korban sudah dekat, pelaku mengeluarkan kata-kata kotor kepadanya.

Selanjutnya, tangan pelaku masuk ke dalam celana pelaku, tepat di bagian alat vital dan kemudian melempar air maninya ke arah korban.

Baca: Kata Psikolog Soal Heboh Pelemparan Sperma, Pelaku Idap Eksibisionisme, Gangguan Kesehatan Mental

Baca: 7 Fakta Lain Teror Sperma, Termasuk Pelaku Nekat Ucap Kata-kata Ini Sebelum Lempar Sperma

Ilustrasi (Borneonews)

Sudah banyak korban yang mengalami kasus ini, membuat semakin banyak perempuan resah dan takut untuk bepergian sendirian.

Perilaku ekshibisionis sendiri sudah banyak ditemukan dan sering menjadi kasus kepolisian.

Namun, kasus-kasus tersebut juga tentu saja mengerikan.

Ekshibisionis tidak hanya dilakukan oleh pria, tetapi wanita juga dapat melakukannya.

Ekshibisionis atau kelainan seksual untuk memamerkan alat kelamin ataupun bagian-bagiannya merupakan penyakit mental dan tergolong berbahaya jika tidak ditangani.

Pelakunya, disebut oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dr. Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ sebagai pengidap gangguan ekshibisionisme

Kelainan itu muncul sebagai bentuk ketidakmampuannya menyalurkan hasrat secara benar. Mereka menikmati reaksi ketakutan yang ditunjukkan oleh perempuan yang menjadi sasaran aksinya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini