Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Gigitan tikus tak bisa diremehkan. Terkadang di saat kita sudah terlelap, tak ada yang menyadari bahwa kita tangah berada dalam sebuah kondisi yang mengerikan.
Baru-baru ini ramai diberitakan, Seorang ibu bernama Lisdawati, di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, histeris ketika melihat bayinya digigit tikus di rumahnya.
"Pas saya masuk kamar, sudah banyak darah dan tikusnya langsung kabur, tikus datang dari got masuk lewat dapur dan memang rumah belum rapi saat itu (Rabu),” kata Lisdawati seperti dilansir dari kompas.com pada Sabtu (23/11/2019) malam.
Padahal bayi AP baru berusia 40 hari dan membuat Lisdawati langsung membawa anaknya tersebut ke bidan terdekat, lalu AP dirujuk ke RSUD Cibinong.
Hal yang mirip dialami perempuan cantik ini.
Mengutip dipublikasikan GridHEALTH.id dengan judul Selalu Jaga Kebersihan, Wanita Ini Bangun Tidur dengan Tangan Bersimpah Darah Hingga Harus Mendapat Suntik Tetanus
Wanita cantik dengan akun Facebook bernama Sya Aisyahra, menjadi viral.
Sya mengunggah pengalaman mengerikan yang ia alami setelah bangun tidur.
Saat bangun tidur, Sya mendapati tangannya sudah penuh darah.
Foto tangan penuh darah itu diunggahnya juga dalam status.
Lantas apa penyebabnya?
Dalam unggahannya tersebut, Sya Aisyahra menceritakan engan runtut kejadian nahas yang mnimpanya.
"Alkisah jam 4 pagi tadi, tengah tidur jari terasa sangat sakit, Hanya Allah yang tahu
Dalam gelap, saya meraba cari ponsel, rasanya seperti basah
Baca: Bayi Berusia 40 Hari Digigit Tikus Got saat Tidur, Ibu Korban: Hidungnya Harus Dijahit Karena Sobek
Baca: Luka Tusuk Seperti di Tubuh Wiranto Rentan Komplikasi, Risiko Tetanus, Ini Penanganan Medisnya
Segera saya menyalakan senter ponsel, Allah...Banyaknya darah!
Tak pernah melihatnya seumur-umur selama hidup 22 tahun ini
Saya segera bangunkan ibu, cari ibu dulu apapun yang terjadi.
Unggahan wanita bangun tidur dengan tangan bersimpah darah
"Ibu, tangan saya berdarah.."
Ibu lalu bangun sambil mengusap matanya
"Kenapa? Ya Allah banyaknya darah.. Tikus gigit jari?,"
Aku hanya bisa menangis terus
Jangan gerak, ayo basuh dengan minyak gamat,"
Menahan sakit, dan takut, pergi ke klinik.
Dalam masa darurat ini tak boleh berpikir yang tidak-tidak.
pesan saya untuk semua, hati-hati dengan keselamatan kita walau dalam rumah, dalam kamar atau sedang tidur.
Kadang ada saja kejadian tak sangka-sangka.
Kedengarannya seperti lawak, tapi inilah yang terjadi padaku semalam.
Jari digigit tikus!
Ini tak main-main, coba saja lihat banyaknya darah. Ya Allah.
Jangan anggap orang yang tak cuci tangan saja diserang tikus.
Siapa yang pernah mengalami pasti memahami.
Jujur, rasanya sangat sakit, darah menetes-netes, Hanya Tuhan yang tahu.
Sekarang sudah ke klinik untuk disuntik.
masih terasa takut karena tikus hewan bahaya dan beracun.
Doakan semua dipermudahkan,
Kaksya izin share jika bermanfaat pada yang lain.
Update : Alhamdulillah sudah dapat suntikan tetanus dari hospital. Semuanya baik-baik saja. Sharing ini untuk dibagikan, tak suka tak apa tapi jangan mudah hukum orang.
Berbahayanya gigitan tikus?
Pada tahun 2015 silam, kompas.com pernah menulis artikel soal “10 Penyakit yang Bisa Mematikan Hanya dalam 1 Hari”.
Artikel itu membahas 10 penyakit mematikan di dunia dan pada nomor 8 ada Wabah pes.
Wabah pes dikenal dengan nama “Maut Hitam”, selama abad keempat belas wabah pes telah menyebabkan sekitar 50 juta kasus kematian.
Pes disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi dari hewan kecil seperti tikus.
Orang yang terinfeksi wabah ini sering mengeluh seperti terkena gejala flu pada tahap awal penyakit ini.
Mengapa Harus Disuntik Tetanus?
Gigitan tikus sering kali memiliki gejala mengerikan, seperti demam, muntah, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi atau pembengkakan, bahkan bisa mengancam jiwa.
Oleh sebab itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention, orang yang terkena gigitan hewan atau benda tajam harus segera mendapatkan suntik tetanus.
Suntik tetanus diberikan untuk melindungi dari penyakit tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostrdium tetani yang sering bermukim di tanah.
Membiarkan wabah tersebut tidak terobati bisa berakibat fatal, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting.
Antibiotik dan terapi yang mendukung bisa membantu mengobati penderita.