Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca menjalankan vaksinasi, anak-anak biasanya mengalami efek samping seperti demam atau nyeri dan bengkak pada bagian yang disuntikkan.
Untuk menghidnari efek-efek samping tersebut terkadang orangtua berusaha melakukan vaksinasi di tempat-tempat ternama agar anak terhindar dari efek samping.
Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita memastikan tenaga medik baik yang bertugas di posyandu hingga rumah sakit sudah mendapatkan pelatihan terkait penyuntikan.
“Di posyandu juga diajarkan kalau nyuntik gak asal nyuntik, kalau dia nyuntik pas, dalamnya cukup, bekas suntikan tidak akan sampai bernanah dan perih,” ucap dr. Cissy saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Baca: Mulai Diserang Flu, Pilek Hingga Batuk di Musim Pancaroba, Vaksin Influenza Itu Perlu Gak Sih?
Dr. Cissy juga mengajak orangtua untuk ikut memperhatikan cara orangtua menangani anak yang habis melakukan vaksinasi jangan sampai kelalaian orangtua membuat timbulnya infeksi usai anak vaksinasi.
“Kalau infeksi itu misalnya ibunya kurang bersih. Ibunya takut misalnya dikasih plester plesternya gak dibuka-buka ataupun kalau kelamaan pas dibuka anaknya garuk-garuk jadi memang bisa(infeksi),” tutur dr. Cissy.
Karena tubuh anak yang sistem imunnya masih lemah dan mudah terkena penyakit maka dr. Cissy kembali mengingatkan agar orangtua menjaga kebersihan ketika merawat anak, termasuk usai menjalankan vaksinasi.
“Kalau kita suntik pad masukin jarum cabut udah nutup lagi, kecuali kalu memang jorok ya dipegang-pegang (bekas suntikannya), tangannya kotor,” kata dr. Cissy.
“Pokoknya makanya untuk segala macam penyakit cuci tangan, kalau kita mau pegang muka langsung sudah cuci tangan pun jadi virus gakbisa masuk sembarangan,” pungkas dr. Cissy.