News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips Kesehatan

6 Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Keputihan, Mengonsumsi Gula hingga Malas Ganti Pembalut

Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan keputihan

TRIBUNNEWS.COM - Keputihan merupakan upaya alami tubuh dalam menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan.

Cairan yang keluar saat keputihan terjadi karena kelenjar di dalam vagina dan leher rahim membawa sel-sel mati dan bakteri.

Dilansir dari webmd.com, keputihan normal terjadi pada wanita yang sedang menstrurasi, wanita hamil, dan wanita yang sedang terangsang secara seksual.

Namun, kebiasaan sehari-hari seperti terlalu banyak mengonsumsi gula, dan menggunakan celana dalam yang ketat dapat meningkatkan risiko terinfeksi vagina.

Dilansir dari wexnermedical.osu.edu, berikut ini kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari menjadi penyebab keputihan.

1. Terlalu banyak mengonsumsi gula

Ilustrasi gula (sciencefocus.com)

Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan masalah pada vagina, sebab gula darah yang tinggi dapat menghilangkan keseimbangan pH di area vagina.

Akibatnya, jamur di area vagina akan berkembang biak dan menyebabkan keputihan.

2. Memakai celana dalam yang terlalu ketat

Celana dalam yang ketat bisa menekan area selangkangan, akibatnya area tersebut menjadi lembab dan jamur dapat dengan mudah berkembangbiak.

Disarankan untuk memakai celana dalam yang longgar, sehingga keringat dapat menguap dengan cepat.

3. Terlalu lama menggunakan pakaian olahraga

Ilustrasi pakaian olahraga (The Health Site)

Pakaian yang dikenakan saat berolahraga cenderung basah karena keringat yang keluar dari kulit.

Mengenakan pakaian yang basah dapat menyebabkan kondisi di area vagina menjadi lembab dan jamur dapat dengan mudah berkembangbiak.

Disarankan untuk memakai kain yang mudah kering, atau mengganti pakaian di dekat selangkangan yang lembab sesegera mungkin.

4. Mengonsumsi pil KB

Estrogen dan hormon lain yang ditemukan dalam pil KB dapat membuat sel-sel di vagina menjadi sensitif.

Saat mengonsumsi pil KB, area di sekitar vagina akan berubah dan meningkatkan risiko terinfeksi jamur.

Namun, risiko terinfeksi jamur dapat menurun pada orang yang sudah mengonsumsi pil KB selama bertahun-tahun.

5. Malas mengganti pembalut

Ilustrasi Pembalut (SEHATNEGERIKU.COM)

Dilansir dari self.com, tidak mengganti pembalut/pantyliner dalam jangka waktu lama menyebabkan area vagina menjadi lembab.

Akibatnya, vagina menjadi iritasi, dan gatal-gatal karena terinfeksi jamur.

Disarankan untuk mengganti pembalut dalam jangka waktu 3-5 jam sekali.

6. Salah dalam membilas vagina

Kesalahan dalam membersihkan vagina dapat menyebabkan bakteri baik hilang sedangkan bakteri jahat malah menyerang.

Dilansir dari self.com, setelah buang air disarankan untuk membersihkan area vagina dengan air bersih dan sabun yang memiliki pH 3-4,5.

Selain itu, hindari membersihkan vagina dengan semprotan air, sebab hal itu juga dapat menghilangkan bakteri baik yang melindungi vagina terinfeksi jamur.

(Tribunnews.com/R Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini