TRIBUNNEWS.COM – GHB (gamma-hydroxybutyrate) merupakan obat yang diduga digunakan Reynhard Sinaga untuk menjerat korbannya.
Diketahui, seorang warga Indonesia, Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris.
Hal itu berkaitan tindakan perkosaan terhadap korban pria yang dilakukannya pada 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.
Berdasarkan keterangan Kepolisian Manchester, Reynhard mengajak korban setelah mabuk di dekat apartemennya.
Kemudian, ia memasukkan obat yang dicurigai adalah GHB (gamma-hydroxybutyrate).
Dilansir Kompas.com, pakar adiksi dan peneliti obat-obatan terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho, mengatakan GHB marak digunakan di Eropa sekitar tahun 1990-an.
GHB merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf (neurotransmitter).
Efeknya sama seperti ketika orang minum alkohol.
Lalu, apa yang dimaksud Gamma-hydroxybutyrate atau GHB?
Bagaimana cara kerja dan bahayanya?
Berikut tentang Gamma-hydroxybutyrate atau GHB, dilansir Tribunnews dari Medicalnewstoday.com:
Gamma-hydroxybutyric acid (GHB) merupakan obat dari neurotransmitter yang secara alami terjadi dalam tubuh.
Sedangkan Neurotransmitter adalah bahan kimia yang membantu saraf mengirim dan menerima sinyal.
Nah, GHB dapat memperlambat aktivitas di sistem saraf pusat.
Sehingga pengguna dapat merasa pusing, mengantuk, dan berpotensi bingung.
Berikut efek buruk atau bahaya yang ditimbulkan dari obat GHB, dikutip Tribunnews dari aafp.org:
- Tanda-tanda vital:
Depresi pernapasan; hipotermia; bradikardia dengan peningkatan atau penurunan tekanan darah
- Kardiovaskular:
Bradikardia, hipotensi ortostatik
- Pernafasan:
Depresi pernapasan, apnea, Pernafasan Cheyne-Stokes
- Neurologis:
Nystagmus, vertigo, ataxia, kelemahan, pusing, kebingungan, halusinasi, amnesia jangka pendek, koma, aktivitas, seperti kejang tonik-klonik.
- Psikiatrik:
Agresi, gangguan penilaian
- Saluran pencernaan:
Muntah
- Kelenjar endokrin:
Hiperglikemia ringan
- Asam basa:
Asidosis pernapasan akut
Berikut efek yang ditimbulkan ketika mencampur obat GHB dengan produk lainnya, dilansir Tribunnews dari webmd.com:
Interaksi Besar
1. Alkohol berinteraksi dengan Gamma-Hydroxybutyrate
Mengambil GHB bersama dengan alkohol dapat meningkatkan kantuk yang berlebihan.
2. Amfetamin berinteraksi dengan Gamma-Hydroxybutyrate
Amfetamin adalah obat yang dapat mempercepat sistem saraf.
Sedangkan GHB dapat memperlambat sistem saraf.
GHB yang dicampur amfetamin dapat menyebabkan efek samping yang serius.
3. Haloperidol (Haldol) dengan Gamma-Hydroxybutyrate
GHB dan Haloperidol (Haldol) dapat mempengaruhi otak.
Nahm, hal itu tidak baik dan dapat menyebabkan efek samping yang serius.
4. Obat-obatan untuk kondisi mental (obat antipsikotik) dengan Gamma-Hydroxybutyrate
Menggunakan GHB bersama obat-obatan untuk kondisi mental dapat meningkatkan efek dan efek samping serius GHB.
Beberapa obat ini termasuk fluphenazine (Permitil, Prolixin), haloperidol (Haldol), chlorpromazine (Thorazine), prochlorperazine (Compazine), thioridazine (Mellaril), dan trifluoperazine (Stelazine).
5. Relaksan otot berinteraksi dengan Gamma-Hydroxybutyrate
GHB dan pelemas otot dapat menyebabkan terlalu banyak kantuk dan efek samping yang serius.
Jangan mengonsumsi GHB menggunakan pelemas otot.
Beberapa pelemas otot ini, meliputi primidone (Mysoline), valproic acid (Depakene), gabapentin (Neurontin), carbamazepine (Tegretol), dan phenytoin (Dilantin).
(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)