TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang ingin hidup sehat. Satu di antaranya rutin olahraga. Namun, untuk konsisten berolahraga bukan hal mudah bagi sebagian orang.
Sebab, bukan hanya meluangkan waktu dalam setiap harinya, tapi juga ada rasa malas saat melakukan aktivitas di luar kebiasaan.
Tapi ada cara untuk menyiasati aktivitas fisik selain olahraga.
Perawat yang melakukan riset tentang olahraga, Libby Richard dari Purdue University, menyarankan aktivitas sebagai berikut:
Aktivitas yang bermanfaat untuk seluruh bagian tubuh
Manfaat dari aktif bergerak akan dirasakan setiap sistem dalam tubuh.
Baca: 7 Manfaat Olahraga Bersama Pasangan, Mulai Meningkatkan Mood hingga Menjaga Ego
Baca: Curhat Fakhri Husaini Tantang PSSI soal Timnas Indonesia Tolak Sembunyi di Balik Ketiak ShinTae-yong
Baca: INI Jumlah Gigitan Ular King Kobra, LIhat Foto dan Videonya hingga Pawang Ular Tewas Dipatok Kobra
“Mengucapkan memang lebih gampang daripada melakukan”, kalimat tersebut mungkin terlintas di pikiranmu.
Nyatanya, aktivitas fisik memang lebih mudah dari yang kamu pikirkan. Cukup menambahkan sedikit aktivitas fisik untuk bergerak dalam rutinitas harian.
Misalnya melakukan jalan cepat selama 20 menit. Hal tersebut memberikan manfaat kesehatan yang mirip dengan berlari dan mungkin lebih banyak manfaat sosial.
Risiko cedera pun jauh lebih rendah. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dimana saja, seperti di lingkungan rumah, kantor, dan lainnya.
Kamu bisa berjalan sehari sekali selama 22 menit atau sehari dua kali dengan masing-masing waktu 11 menit.
Terlihat sederhana tapi secara total kita sudah aktif bergerak lebih dari 150 menit per minggu.
Tak kalah penting adalah mengurangi waktu duduk.
Faktanya, jika kamu telah merasa cukup olahraga, duduk selama sisa hari dapat merusak manfaat dari latihanmu.
Bagi kamu yang belum siap untuk berjalan cepat selama 2,5 jam setiap minggu, mengurangi waktu dudukmu akan menjadi tujuan awal yang bagus.
Apa yang bisa kamu lakukan supaya konsisten melakoni aktivitas fisik tersebut?
Menetapkan tujuan lain
Banyak pakar olahraga menyarankan untuk menetapkan tujuan menggunakan akronim SMART (specific (spesifik), measurable (terukur), attainable (dapat dicapai), realistic (realistis) and time-based (berbasis waktu) untuk memandu penetapan tujuan.
Metode tersebut dapat membantu kamu untuk mencapai tujuan lebih sedikit duduk dan lebih banyak bergerak.
Lebih spesifik
Alih-alih terus memikirkan “lebih banyak bergerak daripada duduk” kamu harus membuat rencana konkret.
Misalnya, membuat daftar yang bisa membuatmu lebih banyak bergerak dalam sehari, seperti naik tangga dan bukan naik lift saat harus naik dua sampai tiga lantai.
Jadikan itu terukur
“Kurang” dan “lebih” sulit untuk diukur. Cobalah buat cara mengukur sendiri, seperti berjalan selama lima menit setiap setelah duduk selama satu jam.
Tanpa membuat pengukuran, sulit mengetahui kapan tujuan tersebut telah tercapai.
Buat itu bisa dicapai
Jika saat ini kamu tidak berolahraga sama sekali, 150 menit seminggu mungkin tidak realistis. Berjalan kaki 20 menit per minggu bisa menjadi solusi.
Nantinya, secara perlahan-lahan kamu akan meningkatkan aktivitas fisik tersebut untuk mencapai tujuan utama, yaitu 150 menit per minggu.
Selain itu, kamu pun harus memilih aktivitas yang mungkin dapat kamu nikmati. Jika kamu tahu tidak suka berlari, maka tujuan tersebut tak akan terealisasikan.
Tetapkan tujuan yang realistis
Sasaran aktivitas baru kamu harus sesuai dengan gaya hidup agar bisa dijalankan.
Sangat bagus untuk menantang diri sendiri, tetapi lebih baik memecah tujuan yang menantang menjadi tujuan yang lebih kecil, lebih realistis, untuk membantu tetap berada di jalur.
Tetapkan waktu
Misalnya, kamu akan beraktivitas fisik seperti berjalan pada siang hari setiap hari. Atau, kamu akan terus menambahkan aktivitas fisik hingga 150 menit per minggu dan mencapainya pada bulan April.
Kebanyakan orang akan lebih mencapai tujuan jangka pendek yang mengarah ke tujuan jangka panjang.
Mencatat menjadi salah satu cara terbaik untuk mengetahui kemajuan aktivitas fisikmu. Kamu bisa mencatatnya di kertas, jurnal, atau menggunakan aplikasi pada gawai.
Ketika kamu mengetahui terjadi kemajuan, maka akan lebih memberi semangat dalam diri untuk terus menjaga rutinitas tersebut. (Devi Ari Rahmadhani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Malas Olahraga tapi Ingin Sehat? Yuk, Coba Cara Ini