Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Stunting pada anak atau anak yang mengalami kurang gizi ternyata bisa disebabkan juga oleh jadwal makan anak yang berantakan.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Juwalita Surapsari Sp. GK menjelaskan jadwal makan anak yang berantakan ini bahkan bisa terjadi pada ibu yang beprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Saat ibu sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, anak yang lapar lalu mengambil cemilan di atas meja dan ketika waktunya makan besar mereka kenyang karena camilan tadi.
Baca: Kementan Lakukan Intervensi Gizi Sensitif Percepat Penurunan Stunting
“Apalagi anak dengan mudahnya ngambil cemilan itu, sehingga anaknya kenyang dan keluhan ibunya pas lagi jam makan dia gak mau makan,” ucap dr. Juwalita di acara Grid Healt Talk Event di Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).
Anak yang seharusnya makan dengan gizi yang tepat jadi mendapatkan gizi yang kurang karena hanya kenyang dari cemilan saja.
Setelah jadwal makannya dibenarkan anak tiga tahun tersebut tinggi badannya dan berat badannya terus meningkat.
“Dalam satu tahun tinggi anak tersebut naik 9 cm dan berat badan naik 4 kilo hanya dengan memperbaiki jadwal makan,” kata dr. Juwalita.
Adapun jadwal makan yang tepat untuk anak sesuai dengan umurnya, sebagai berikut:
Usia enam sampai delapan bulan
- 06.00 ASI
- 08.00 Makan pagi
- 10.00 ASI
- 12.00 Makan siang
- 14.00 ASI
- 16.00 Makanan Selingan
- 18.00 ASI
- 20.00 ASI
Usia sembilan sampai sebelas bulan
- 06.00 ASI
- 08.00 Makan pagi
- 10.00 Makanan Selingan
- 12.00 Makan siang
- 14.00 ASI
- 16.00 Makanan Selingan
- 18.00 Makan Sore
- 20.00 ASI
Usia 12 sampai 23 bulan
- 06.00 ASI
- 08.00 Makan pagi
- 10.00 Makanan Selingan
- 12.00 Makan siang
- 14.00 ASI
- 16.00 Makanan Selingan
- 18.00 Makan Sore
- 20.00 ASI