Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Selain demam berdarah, wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk penyakit chikungunya mulai banyak terjadi di beberapa wilayah.
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan ada dua wilayah yang menunjukan perkembangan kasus Chikungunya.
Dua wilayah tersebut yakni Tangerang Selatan dan satu lagi di wilayah Jombang, Jawa Timur.
“Jadi Tangerang Selatan 23 suspek dan Jombang 20 suspek chikungunya yang sedang di konfirmasi ke Lab BTKL Jakarta,” kata Nadia kepada Tribunnews.com, Senin (17/2/2020).
Penyebab penyakit chikungunya ini juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk dengan demam berdarah yakni aedes aegypti.
Baca: Feni Rose Temukan Obat Ini di Apartemen Lucinta Luna, Abash Sebut Kaki Sang Kekasih Bengkak
Baca: Penyakit Demam Berdarah Meningkat, Jangan Lupa Bersihkan Bagian Luar Rumah
Penyakit ini jarang menimbulkan pendarahan dan biasanya menimbulkan gejala khas seperti demam, sendi bengkak, nyeri tulang, sakit kepala.
“Hampir sama dengan DBD vektor nyamuknya tapi secara klinis jarang menimbulkan perdarahan,” ungkap Siti Nadia.
Karena disebabkan oleh nyamuk yang sama masyarakat dihimbau untuk memastikaan kebersihan lingkungan dan mengurangi tempat genangan air di lingkungan sekitar yang bisa jdi sarang nyamuk.
“Jadi himbaunnya adalah memastikan sampah dikelola dengan baik lingkungan bersih, 3M plus dan tidak ada tempat nyamuk,” pungkas Siti Nadia.
Sementara itu kasus demam berdarah hijgga 12 Februari 2020 mencapai 6.698 kasus, dengan 49 kematian di seluruh Indonesia.