TRIBUNNEWS.COM - Istilah Crossfi tpastinya sudah tidak asing bagi para penggiat olahraga kebugaran.
Crossfit adalah program latihan yang menggabungkan dua unsur sistem aerobik dan anaerobik.
Program latihan ini menekankan perpaduan interval intensitas tinggi, angkat beban, senam dan disiplin lainnya dalam format serupa latihan sirkuit, sebagaimana Tribunnews kutip dari laman resmi Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia, Kamis (20/2/2020).
Laman tersebut juga menjelaskan bahwa metode latihan ini merupakan metode terbaik dan paling berhasil jika ingin memperoleh bentuk tubuh atletis dalam waktu yang singkat.
Tujuan dari olahraga crossfit adalah untuk meningkatkan kekuatan otot, ketahanan jantung, dan fleksibilitas.
Manfaat Latihan CrossFit
Berikut empat manfaat latihan crossfit yang Tribunnews rangkum dari Healthline:
1. Meningkatkan Kekuatan Fisik
Gerakan multi-sendi dengan intensitas tinggi di CrossFit dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan stamina.
Semakin berat latihan, dapat lebih banyak meningkatkan kekuatan otot.
2. Meningkatkan Kebugaran Aerobik
Pelatihan kekuatan intensitas tinggi (CrossFit’s high-intensity power training) dapat membantu meningkatkan jumlah oksigen.
Jumlah oksigen maksimum didapat selama berolahraga.
Namun masih diperlukan banyak penelitian untuk memahami bahwa crossfit dapat meningkatkan kebugaran aerobik dibandingkan dengan bentuk olahraga lainnya.
Baca: LPDUK dan ISSI Tandatangani MoU Kerjasama Pengelolaan Dana dan Usaha Keolahragaan
Baca: Pacu Prestasi Olahraga, DPD RI Akan Revisi UU SKN
3. Meningkatkan Kelincahan, Keseimbangan, dan Fleksibilitas
Latihan ini sering mencangkup hal fungsional.
Bisa disebut sebagai latihan yang meniru gerakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Gerakan fungsional meliputi squat, ayunan kettlebell, atau tekanan overhead dapat meningkatkan kelincahan, keseimbangan, dan fleksibilitas.
4. Mengelola Berat Badan
Latihan crossfit dapat membantu membakar lebih banyak kalori jika dibanding dengan olahraga lainnya.
Rata-rata 195 pound pria dan 165 pound pada wanita akan membakar 15-18 kalori per menit dan 13-15 kalori per menit.
Kalori tersebut tidak hanya terbakar ketika melakukan crossfit, namun ketika periode pemulihan kalori akan tetap terbakar.
Namun jika tujuan menurunkan berat badan, cobalah mengikuti sehat sehat.
Baca: 5 Olahraga Mudah yang Dapat Menambah Tinggi Badan, Jogging jadi Cara Paling Efektif
Baca: 7 Manfaat Olahraga Bersama Pasangan, Mulai Meningkatkan Mood hingga Menjaga Ego
Seperti yang telah dijelaskan, crossfit adalah bentuk latihan intensitas tinggi.
Sebab itu, selain memberi manfaat, terdapat juga risiko yang harus selalu diwaspadai.
Jenis latihan ini dianggap rentan cedera karena intensitasnya yang tinggi.
Cedera Umum CrossFit
Beberapa cedera umum CrossFit :
- Nyeri punggung bawah.
- Rotator cuff tendinitis atau peradangan di dalam sendi bahu yang berputar.
- Cedera lutut.
- Achilles tendonitis atau iritasi dan peradangan tendon akibat aktivitas berlebihan pada otot dan tendon.
- Tennis elbow atau peradangan pada sendi karena terlalu sering digunakan.
Ada beberapa hal penyebab cedera ketika menjalani latihan crossfit.
Berikut hal penyebab cedera yang Tribunnews kutip dari factor75.com:
1. Terlalu Keras dan Cepat
Kesalahan umum bagi penggiat baru yakni tergoda untuk melakukan gerakan yang lebih keras dan cepat.
Studi menunjukkan penggiat baru akan tentan cedera dalam enem bulan pertama pelatihan.
2. Pelatihan Tidak Konsisten
Sementara overtraining dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan cedera olahraga, berolahraga terlalu sedikit juga dapat meningkatkan risiko cedera.
Studi menunjukkan, orang yang mengambil bagian dalam latihan crossfit kurang dari tiga hari per minggu lebih mungkin untuk menderita cedera.
3. Pelatihan yang Tidak Memadai
Penggiat yang mempelajari langkah yang benar dari seorang pelatih cenderung terhindar cedera.
Jika memang baru mengenal crossfit, sebaiknya jangan sungkan meminta bantuan dari pelatih.
4. Overtraining
Sindrom overtraining adalah suatu kondisi yang terjadi ketika Anda mendorong diri sendiri terlalu keras.
Ini dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, gangguan tidur, kelelahan yang terus-menerus dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.
Bahkan atlet yang sangat terlatih pun rentan terhadap sindrom overtraining.
Karena itu, semua CrossFitter perlu mengetahui batasannya.
Baca: 9 Olahraga Ringan, Mudah, dan Efektif untuk Wanita Usia 40-an
Baca: Aktivitas Fisik Bagi Kamu yang Malas Olahraga
Tips Terhindar Cedera
1. Ikuti Aturan 10%
Anda tidak boleh meningkatkan volume pelatihan Anda (tenaga, waktu, berat) lebih dari 10% setiap kali.
Aturan itu berlaku untuk semua program pengkondisian olahraga, bukan hanya CrossFit.
2. Jaga Kualitas Tidur
Jika ingin melihat hasil dari program CrossFit tanpa menderita cedera olahraga, waktu pemulihan tubuh sangat penting.
Untuk menghindari cedera, istirahatlah antara 24 hingga 72 jam, tergantung pada intensitas dan volume latihan Crossfit.
3. Perhatikan Pola Makan
Untuk memulihkan tubuh ketika menjalani program crossfit dibutuhkan protein dan karbohidrat yang memadai.
Selain itu, menjaga tubuh agar tetap terhidrasi juga penting.
(Tribunnews.com/ Fajar)