TRIBUNNEWS.COM - Istilah Pneumonia mungkin masih asing bagi sebagian masyarakat.
Melansir laman resmi World Health Organization, Jumat (13/3/2020), pada 2017 Pneumonia menyumbang 15 persen dari semua kematian anak di bawah lima tahun.
Penyakit Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru.
Untuk diketahui, paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut alveoli.
Baca: 7 Upaya Pencegahan Penyakit Pneumonia, Waspadai Juga Gejala & Penyebabnya
Baca: Dirut RSPI Sulianti Saroso Umumkan 1 Pasien Isolasi Meninggal, Punya Riwayat Pneumonia
Kantung kecil ini yang terisi udara ketika orang sehat bernafas.
Seseorang penderita pneumonia, alveoli dipenuhi dengan nanah dan cairan.
Hal ini membuat pernafasan terasa menyakitkan dan membatasi asupan oksigen.
Pneumonia termasuk penyebab kematian menular tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia.
Pada 2017, Pneumonia telah membunuh 808.694 anak di bawah usia 5 tahun.
Paling umum, pneumonia menyerang anak-anak yang tinggal di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh sejumlah agen infeksi, termasuk virus, bakteri, dan jamur.
Penyebab Pneumonia paling umum yakni:
- Streptococcus pneumoniae - penyebab paling umum dari pneumonia bakteri yang menyerang anak-anak.
- Haemophilus influenzae tipe b (Hib) - penyebab paling umum kedua dari pneumonia bakteri.
- Virus syncytial pernapasan adalah penyebab virus pneumonia yang paling umum
- Pada bayi yang terinfeksi HIV, Pneumocystis jiroveci adalah penyebab pneumonia yang paling umum, bertanggung jawab atas setidaknya seperempat dari semua kematian akibat pneumonia pada bayi yang terinfeksi HIV.
Baca: Perlunya Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Berantas Pneumonia untuk Selamatkan Anak Indonesia
Baca: 10 Mitos tentang Virus Corona yang Dipatahkan oleh WHO, termasuk Soal Vaksin Pneumonia
Gejala Penyakit Pneumonia
Melansir docdoc.com, gejala paling umum Pneumonia yakni batuk produktif.
Biasanya dikaitkan dengan dahak kekuningan atau kehijauan, tetapi dahak yang berwarna darah juga dapat terjadi.
Selain itu biasanya penderita merasa demam dan kedinginan.
Beberapa pasien mungkin juga datang dengan gejala tidak spesifik, seperti kelelahan dan pembesaran kelenjar di leher, sakit dada saat menarik napas dalam-dalam.
Selain itu juga merasa kesulitan bernafas atau sesak napas.
Pada kasus yang parah, pasien dapat mengalami sianosis atau warna kulit kebiruan dan penurunan tingkat kesadaran, yang mengindikasikan oksigenasi buruk.
Beberapa pasien, terutama orang tua dan sakit kronis, dapat datang dengan gejala atipikal, seperti sakit perut atau kebingungan.
Penularan Pneumonia
Pneumonia dapat menyebar dalam beberapa cara.
Virus dan bakteri yang biasa ditemukan di hidung atau tenggorokan, dapat menginfeksi paru-paru jika terhirup.
Virus ini juga dapat menyebar melalui tetesan yang terbawa melalui udara dari batuk atau bersin.
Selain itu, pneumonia dapat menyebar melalui darah.
Baca: Waspada Pneumonia Wuhan dari Bandara Hingga ke Berbagai Provinsi di Indonesia
Baca: Belum Ada Obat dan Vaksin Pencegah Pneumonia Akibat Virus Corona
Faktor Risiko
Anak-anak yang sistem kekebalannya rendah berada pada risiko lebih tinggi terkena pneumonia.
Sistem kekebalan anak dapat melemah karena kekurangan gizi atau kekurangan gizi, terutama pada bayi yang tidak disusui secara eksklusif.
Selain itu, faktor lingkungan juga berpengaruh, di antaranya polusi udara dalam ruangan yang disebabkan oleh memasak dan memanaskan dengan bahan bakar biomassa, tinggal di rumah yang rama, dan merokok.
Cara Mengobati Pneumonia
Pneumonia harus diobati dengan antibiotik.
Antibiotik pilihan adalah tablet dispersi amoksisilin.
Sebagian besar kasus pneumonia memerlukan antibiotik oral, yang sering diresepkan di pusat kesehatan.
Sementara itu, rawat inap dianjurkan hanya untuk kasus pneumonia berat.
Cara Mencegah Pneumonia
Mencegah pneumonia pada anak-anak adalah komponen penting dari strategi untuk mengurangi kematian anak.
Imunisasi terhadap Hib, pneumokokus, campak dan batuk rejan (pertusis) adalah cara paling efektif untuk mencegah pneumonia.
Selain itu, asupan nutrisi yang memadai merupakan kunci untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Mengatasi faktor-faktor lingkungan seperti polusi udara dalam ruangan.
(Tribunnews.com/Fajar)