News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pentingnya Kerjasama Semua Pihak untuk Memutus Mata Rantai Covid-19

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEMPROT DISINFEKTAN - Satgas Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim melakukan penyemprotan disinfektan keseluruh ruangan Masjid Al Akbar, Surabaya, Selasa (17/3). Kegiatan itu sebagai antisipasi agar layanan sarana ibadah di Jawa Timur dipastikan aman dan steril dari potensi penyebaran virus corona (covid-19). (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Forum CSR DKI Jakarta, Dr. Mahir Bayasut menegaskan pekerjaan memutus mata rantai wabah virus corona atau covid-19 adalah tugas bersama.

Bukan hanya pemerintah pusat dan daerah yang bekerja, dukungan masyarakat sangatlah diperlukan.

“Mari kita bekerjasama dan bersama sama menghadapi dan memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 ini. Hal ini tidak akan berhasil maksimal jika Pemerintah hanya menerapkan kebijakan tetapi warga tidak menjalankan sesuai apa yang sudah tertuang dalam kebijakan tersebut,” kata pria yang juga Ketua CSR KADIN DKI Jakarta kepada Tribun, Selasa (17/3/2020).

Dalam suasana seperti ini, pemerintah memang harus selalu hadir bersamamasyarakatnya dari kota hingga pelosok desa untuk memberikan ketenangan dan keamanan.

Seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama, bersinergi untuk upaya pencegahan, mitigasidan meningkatkan kesiapsiagaan.

“Tidak ada lagi perdebata dan kewenangan baik itu pusat maupundaerah. Tanpa kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, mustahil musibah COVID-19 bisa kita minimalisir. Tapi juga tanpa kerjasama pemerintah pusat dan daerah, lagi-lagi rakyat yang menjadi korban,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia masih pada fase ke-1 dan harus bergerak secepat mungkin untuk menangkap segera kasus yang terdeteksi dan menelusuri semua kontak untuk mencegah penyebaran.

Jika fase ke-1 tidak bekerja, kasus akan meningkat drastis dan akan memasuki fase ke-2.

Ketidaksiapan faskes dan yang lain bila fase ke-2 terjadi di Indonesia harus diantisipasi segera karena saat ini hanya ada lima pekan sebelum bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, di mana akan terjadi pergerakan massa besar- besaran dan akan sulit melakukan tindakan pembatasan massa.

”Karenanya di sini lah perlunya buying time atau menunda puncak wabah Covid-19 agar sistem kesehatan Indonesia kita tidak kolaps,” papar Mahir.

Untuk diketahui data Selasa (17/3/2020), jumlah pasien positif Covid-19 menjadi total 172 orang, 9 orang sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini