TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Demi menghemat waktu dan memudahkan memasak, makanan yang berlebih saat berbuka puasa disimpan dan kemudian dipanaskan kembali untuk sahur. Bagaiman agar makanannya tetap sehat?
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Cindiawaty Pudjiadji, MARS, MS, SpGk mengatakan tidak masalah memanaskan kembali makanan.
Namun sebaiknya makanan langsung disimpan rapih ke dalam wadah jangan sampai berjam-jam dibiarkan terbuka karena akan terkontaminasi dengan partikel bebas di udara.
"Boleh saja udah disimpan tapi kalau dimasak pada waktu buka jangan dibiarkan di meja, kalau sudah beberapa jam ya batasnya sampai enam jam kontaminasinya sudah ada," kata dr. Cindiawaty saat webinar 'Trik Makanan Tak Lepas Basi dan Tetap Kaya Gizi, Jumat (1/5/2020).
Dr. Cindiawaty menyarankan kalau memang makananan berbuka ingin dimakan kembali saat sahur, pisahkan sejak awal dan langsung tutup rapat wadah dan simpan di lemari pendingin.
Baca: Tak Ikut Puasa, Betrand Peto Rela Begadang saat Sahur Demi Bisa Ini, Ruben Onsu Terharu: Untuk Kita
Baca: Denyut RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta (2): Koneksi Internet Kencang, Makanan pun Berlimpah
"Kalau bisa dipisahkan dari awal sehingga resiko kontaminasinya semakin berkurang. Abis dimasak, didinginkan dulu baru disimpan ke lemari pendingin," kata dr. Cindiawaty.
Terakhir, jangan panaskan makanan berulang karena vitaminnya berkurang.
Jika makan makanan yang dipanaskan tambah dengan makan buah untuk menambah vitamin yang hilang dari makanan yang dipanaskan
"Boleh saja makanan dipanaskan kembali tapi proses pemanasan nanti vitamin berkurang, tapi bisa didapatkan dari tambah makan buah," pungkas dr. Cindiawaty.