Laporan wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selalu mengonsumsi makanan yang digoreng saat buka berpuasa atau sahur bisa menyebabkan kerusakan pada kulit wajah dan membuat wajah tidak bersinar atau glowing.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Arini Astasari Widodo menjelaskan penyebabnya.
Menurutnya saat proses menggoreng ada molekul Advanced Gylcation end Prodcuts (AGR) yang meningkat.
Baca: Refli Harun Sebut Independensi Hakim MK Akan Diuji Dalam Uji Materi Perppu Corona
Molekul ini akan mengakibatkan kerusakan kolagen yang dibutuhkan untuk peremajaan kulit, sehingga kulit muka menjadi lebih cepat terlihat tua.
"Jadi saat makan makanan gorengan terus-terusan merusak colagen dan elastin, sehingga memicu penuaan kulit," kata dr Arini saat kulwap, Jumat (8/5/2020).
Baca: Menteri Kelautan dan Perikanan Jamin Lapangan Kerja Baru Bagi 14 WNI ABK Long Xing
Ketika proses menggoreng makanan membutuhkan temperatur yang tinggi.
Sehingga, risikonya menambah jumlah lemak dalam makanan dan parahnya merusak vitamin yang ada di makanan.
"Suhu yang panas itu membuat vitamin pada makanan rusak, termasuk vitamin yang berguna untuk kulit," kata dr Arini.
Lemak yang berada dalam gorengan kalau dikonsumsi terlalu banyak akan menimbulkan peradangan pada wajah sehingga kulit muka jadi sensitif.
Baca: Penanganan Anak Stunting Tetap Jadi Prioritas Pemerintah Meskipun Ada Wabah Covid-19
Wajah pun akan terlihat kusam kalau makan gorengan melulu karena gorengan mengandung banyak garam dan MSG, keduanya merupakan sumber sodium.
Nah, sodium ini lah yang dapat menarik cadangan air di wajah.
Sehingga, tingginya kadar sodium pada makanan gorengan dapat membuat berkurangnya cairan pada tubuh.
"Akibat sodium berlebih itu wajah kelihatan tampak puffy atau bengkak, sehingga wajah cenderung terlihat tidak segar," kata dr Arini.