Menurutnya hanya ada dua cara utama untuk mencapai tingkat kekebalan yang tinggi dalam suatu populasi di antaranya:
1. Dengan adanya banyak orang yang telah terinfeksi, maka membuat sistem kekebalan mereka mengembangkan antibodi untuk melindungi terhadap virus yang mungkin saja kembali menyerang.
2. Tanpa Herd Immunity atau perawatan yang efektif sampai vaksin tersedia secara luas.
Untuk Covid-19, diperkirakan perlu ada 50 persen hingga 70 persen populasi yang memiliki Herd Immunity.
Meskipun lebih dari 5 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia, tidak ada negara yang memiliki tingkat kekebalan yang sesuai untuk memperlambat persebaran.
Di Wuhan, China, ribuan orang yang kembali bekerja pada bulan April diuji antibodi, dan hasil awal menemukan bahwa hanya 2 persen hingga 3 persen yang bisa meningkatkan antibodi.
Baca: Imun Tubuh, Garis Pertahanan Melawan Virus COVID-19
Baca: Perkara Pengujian Materi Perppu Penanganan Covid-19 Dibawa ke Rapat Permusyawaratan Hakim MK
Hasil awal dari studi nasional di Spanyol menemukan bahwa sekitar 5 persen dari sekitar 90.000 orang yang dites positif untuk antibodi.
Dan bahkan di daerah-daerah dengan korban yang sangat banyak, seperti New York City, penelitian awal terhadap 1.300 orang ditemukan bahwa hanya 21,2 persen positif memiliki antibodi .
"Itu berarti 80 persen dari populasi tampaknya masih rentan," kata Dr Robert Atmar, seorang spesialis penyakit menular di Baylor College of Medicine di Houston.
"Jadi, bahkan di daerah yang telah sangat terpengaruh, kita tidak melihat tingkat yang diharapkan Herd Immunity," tambahnya.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara yang memiliki angka persebaran Covid-19 dalam jumlah tinggi.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)