Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu hamil juga berpotensi terjangkit virus corona (covid-19). Dari gejala dan cara penanganannya pun sama seperti pasien covid-19 yang tidak hamil.
Kalau yang memiliki gejala ringan bisa melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri. Termasuk rawat jalan di rumah sakit darurat covid-19.
Namun, kalau merasakan gejalan yang berat harus masuk ke rumah sakit rujukan.
Baca: Selama Pandemi Covid-19, Kunjungan Ibu Hamil di RSUD Budhi Asih Turun Drastis
Pertanyaannya, bagaimana ibu hamil positif covid-19 saat tiba melahirkan?
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Purnawan Senoaji SpOG (K) menjelaskan ibu hamil yang terjangkit covid-19 dan sudah waktunya akan diperiksa seluruh kesehatan dan kesiapannya.
Pertimbangan untuk melahirkan lewat operasi sesar memang lebih disarankan dibandingkan normal karena pertimbangan kesehatannya.
Baca: Apakah Virus Corona Benar-benar Ada? Ini Jawaban Dokter Reisa Broto Asmoro
Baca: Di Masa Pandemi Pakai Masker Bikin Sesak, Amankah untuk Ibu Hamil?
Dr. Purnawan menjelaskan saat melahirkan normal biasanya ibu mendorong bayi keluar dengan mengedan yang memungkinkan ibu terbatul-batuk sehingga berisiko mengeluarkan droplet.
"Tidak anjurkan normal, normal banyak terjadi mengedan akhirnya lahirnya batuk-batuk ya walaupun sekarang ada bilik persalinan, area kepala, dada ibu terpisah," ungkap dr. Purnawan saat live di Radio Kesehatan, Selasa (16/6/2020).
Kalau kondisi ibu hamil yang terjangkit covid-19 dalam keadaan berat misalnya, ibu mengalami sesak napas akan semakin berat kalau dilakukan secara normal jadi disarankan dengan sesar.
"Persalinan dalam kondisi berat di mana terjadi ganguan pernapasan itu akan memperlama proses kelahiran bisa memperberat kondisi ibu, jadi harus melakukan persalinan sesar," dr. Purnawan.
Baca: Susah Tidur yang Dialami Ibu Hamil Berpotensi Bawa Masalah Saat Persalinan, Bagaimana Solusinya?
Kemudian sampai saat ini penelitian mengungkapkan ibu hamil yang terjangkit covid-19 tidak menularkan covid-19 kepada janinnya atau membuat kehamilannya jadi lebih berat.
"Banyak penelitian di dalam dan di luar negeri, datanya pengaruh covid-19 ke janin tidak ada bukti meningkatkan angka keguguran, atau bayi cacat dan tidak terbutki ada penularan dari ibu ke bayi dikandungan," pungkas dr. Purnawan.