News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenali Penyakit Preeklamsia yang Hanya Terjadi pada Saat Kehamilan

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ibu hamil

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada penyakit yang hanya terjadi pada masa kehamilan saja, yang disebut dengan penyakit preeklamsia.

Setiap ibu hamil memiliki risiko lima sampai 10 persen terkena preeklampsia.

Baca: Dinyatakan Reaktif Hamil, Keluarga Pria NTT Meminta Tes Ulang dengan Satu Syarat Ini

Penyakit ini utamanya ditandai dengan tekanan darah yang tinggi mencapai 140/90 sampai dua kali pemeriksaan tekanan darah.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Alexander Mukti, Sp.OG menyebutkan preeklampsia ini biasa terjadi pada usia lima bulan hingga tiga bulan pasca-melahirkan.

"Biasanya muncul di usia kehamilan diatas 20 minggu sampai 12 minggu setelah melahirkan, atau diatas lima bulan hingga bisa tiga bulan setelah melahirkan" kata dr. Alexander saat webinar bersama RS Eka Hospital, Senin (15/6/2020).

Preeklampsia ini terjadi karena beberapa faktor yang pertama karena adanya kelainan pada ari-ari bayi misalnya saat pembentukan plasenta atau implantasi.

"Banyak penelitian yang masih berlangsung namun kita yakini karena ada kelainan di ari-ari, nah terutama saat implantasi atau pada saat penanaman terjadi gangguan yang menyebabkan kehamilannya berisiko," ungkap dr. Alexander.

Kemudian penyakit yang dialami ibu sebelum hamil seperti hipertensi, kencing manis, hingga kelebihan berat badan itu sangat berpotensi besar memancing preeklampsia saat hamil.

"Jadi preeklampsia juga ada faktor penyakit ibunya, misalnya ada tekanan darah tinggi, kencing manis atau ibu obesitas itu berisiko terjadi preeklamsia pada ibu hamil," kata dr. Alexander.

Preklampsia akan membuat ibu mengalami sesak napas, pusing kususnya di bagian kening, mual bahkan hingga membuat nyeri dibagian ulu hati.

Risiko dari preklampsia ini bisa disembuhkan oleh bantuan medik, tapi risiko lainnya bayi harus segera dilahirkan dan yang paling bahayanya bisa menyebabkan kematian.

Baca: Setelah 7 Tahun Menikah dengan Jonas Rivanno, Asmirandah Akhirnya Hamil Anak Pertama

"Kalau preeklampsia yang parah sampai kejang, bahasa medisnya eklamsia pilihannya ya kita harus mengeluarkan bayinya secepat mungkin," kata dr. Alexander.

"Preeklampsia ini penyebab kematian sekitar 14 persen pada ibu hamil, atau sekitar 70 sampai 80 ribu ibu hamil meninggal per tahun dan menyebabkan kematian 500 ribu bayi pertahun," pungkas dr. Alexander.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini