Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beraktivitas di masa pandemi virus corona (covid-19) wajib menerapkan protokol kesehatan baru (new normal) agar tetap bisa produktif sambil tetap menjaga diri dari penularan.
Terlebih bagi yang memiliki penyakit jantung. Protokol kesehatan baru harus diterapkan karena orang dengan penyakit bawaan berisiko mengalami gejala berat saat terjangkit covid-19.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Sari Sri Mumpuni Sp.JP (K) menyebutkan dengan risiko tersebut pasien jantung harusnya lebih meningkatkan kewaspadaan.
Dr. Sari mengingatkan yang pertama jangan sampai pasien tidak taat meminum obat karena obat sangat membantu menjaga kondisi pasien jantung di masa pandemi ini.
Baca: Pasien Penyakit Jantung Harus Tetap Rajin Kontrol Kesehatan ke Dokter
"Pedoman penatalaksaan penyakit jantung dan obat-obatannya tidak berubah. Obat yang dikonsumsi rutin sesuai anjuran dokter seperti sebelum covid19 itu juga dianjurkan dikonsumsi secara rutin," kata dr. Sari saat libe bersama RSPI, Rabu (17/6/2020).
Kemudian jadwal kontrol ke rumah sakit juga harus dipatuhi, jangan takut kontrol ke rumah sakit apalagi kalau mengalami gejala-gejala di bagian jantung.
Baca: Nyeri Dada Tiba-tiba Tak Melulu Berarti Serangan Jantung
"Pasien yang jadwalnya ketemu tiap tiga bulan dan terakhir ketemu dokternya tiga bulan lalu dan tidak segera kontrol sangat disayangkan, segera kontrol ke dokter jantungnya," ungkap dr. Sari.
Lalu dari segi makanan juga tidak ada perubahan di masa new normal ini, pasien jantung harus menjaga asupan yang dikonsumsi seperti makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak.
Jangan menambahkan banyak bumbu-bumbu perasa makanan pada pasien jantung seperti tambahan kecap asin yang membuat kadar garam pada makanan semakin tinggi.
"Di masa new normal tetap hindari makanan manis, asin, lemak termasuk gorengan, seafood itu lemaknya tinggi, tidak tambah kecap asin supaya tidak garam tidak melonjak tinggi untuk mencegah peningkatan kadar gula darah," pungkas dr. Sari.