Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk mengembalikan kondisi tubuh, para pesepakbola kerap mendapatkan arahan dari tim medis untuk berendam di air es atau yang umum disebut terapi es.
Mantan fisioterapis Timnas U-19, Lutfinanda Amary Septiandi menjelaskan, terapi es bagus untuk mengembalikan kondisi fisik usai menjalani latihan atau pertandingan.
“Jadi penggunaan ice sangat bermanfaat bukan untuk cedera saja, kalau sesudah olahraga kan ada kenaikan suhu, itu pasti rasa capek, haus, itu terjadi ada kenaikan suhu. Dan berendam di air es itu bisa mengembalikan kondisi tubuh ke suhu normal,” ujarnya dalam live instagram bersama Superball, Jumat (26/6/2020).
Baca: Kasihan Shin Tae-yong, Mungkin Ada Orang di Balik Layar. . . .
Baca: Kronologi Konflik Shin Tae-yong dan Indra Sjafri: Sudah Minta Maaf, Diminta ke Luar dari Ruang Rapat
Namun, berendam di dalam air es dikatakan pria yang kini menjabat sebagai fisioterapi PSS Sleman itu, tak bisa dilakukan sembarang waktu.
Ia membagikan dua waktu yang tepat untuk melakukan terapi es khususnya saat persiapan jelang bertanding.
“Harus diketahui, ada ice bath prematch dan post match. Anjuran itu dilakukan keduanya, tapi tidak boleh sembarangan waktu,”
“Jadi yang paling baik prematch setidaknya H-1 atau H-2 sebelum pertandingan itu fungsinya sebagai persiapan dan ice bath lagi setelah match. kalau di stadion ada loker room yang menyediakan tempat ice bath itu akan bagus langsung dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan apabila saat berendam ada organ tubuh yang merasa pegal itu merupakan respon dari cedera kecil lantaran selama menjalani kegiatan olahraga pembuluh darah melebar dan terapi es bisa meredakan itu.