Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit obesitas dan kegemukan akhir-akhir ini makin diperbincangkan karena kasus Obesitas dan Kegemukan di dunia termasuk di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah orang dengan kondisi obesitas naik tiga kali lipat sejak 1975.
Yang mengejutkan, kondisi ini telah menjadi salah satu momok di dunia kesehatan dan bahkan jadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Dikutip dari situs worldometers.info, tercatat ada 750.357.175 orang dengan kondisi obesitas di dunia.
Setiap tahun, setidaknya 2,6 juta orang dewasa meninggal dunia akibat kegemukan atau obesitas, membuatnya menjadi faktor penyebab kematian tertinggi kelima di dunia.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita obesitas Indonesia menempati peringkat ke-10 dunia.
Baca: Anak Obesitas Punya Risiko Alami Pubertas Lebih Cepat
“Bahayanya semua penderita kegemukan dan obesitas berisiko menderita berbagai penyakit degeneratif, mulai dari diabetes, serangan jantung, stroke, hingga kanker,” kata General Manager CV FLO Herbalindo Ferry Oktavianus di Bekasi, kepada media di Bekasi, Senin 29 Juni 2020.
Penyebab kegemukan dan obesitas adalah makanan dengan gizi tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, hingga kurang tidur dan tidur berlebih bisa menjadi penyebab kegemukan dan obesitas.
“Sebanyak 15.4% orang di Indonesia menderita obesitas atau kegemukan yang artinya ada lebih dari 40 juta di Indonesia dan mayoritas yang mengalami obesitas adalah wanita dibanding pria,” kata Ferry dalam presentasinya.
Jumlah penduduk dewasa (usia di atas 18 tahun) di Indonesia yang mengalami obesitas mengalami peningkatan. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan, sekitar 25,8 persen penduduk dewasa tergolong obesitas pada 2017.
Baca: Sapa Kapolres Pulang Pisau, Jokowi Ingatkan Soal Kebakaran Hutan Saat Musim Kemarau
Jumlah itu melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 10,6 persen.
Untuk mengukur kegemukan atau obesitas yang digunakan adalah body mass index (BMI) dengan rumus: berat badan dibagi dengan tinggi dalam meter kuadrat.
Misalnya, jika Anda memiliki Berat badan 65 kg dan tinggi 1,5 M (150 Centimeter)
Pertama tinggi badan dalam kuadrat : 1,5 x 1,5 = 2,25
Selanjutnya berat badan dibagi hasil kuadrat tinggi badan : 65 / 2,25 = BMI 28,8 (Berat Badan Berlebih/ Kegemukan)
Berikut tabel BMI:
• < 18,5 = Berat Badan Kurang
• 18,5 - 22,9 = Berat Badan Normal
• 23 - 29,9 = Berat Badan Berlebih / Kegemukan
• > 30 = Obesitas
Ferry menjelaskan, FLO Herbalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang herbal untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan obesitas.
Baca: Empat Fakta Memilukan Pemuda Obesitas di Cianjur, Tinggal di Kios Kosong dan Ada Luka Lebam
Karena problem kegemukan dan obesitas semakin mengkhawatikan di Indonesia ini, perusahaan herbal FLO Herbalindo memperkenalkan HSC (Herbal Slim Capsule) untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan obesitas.
“Selain sudah lolos BPOM dan Halal MUI, HSC membantu mengatasi masalah kegemukan dan obesitas tiga kali lebih cepat karena kandungan –kandungan yang ada didalamnya,” kata Ferry lagi.
Ferry menjelaskan, ada empat bahan herbal di dalamnya. Yakni Garcinia Cambogia Fructus Ekstrak, Guazuma Ulmifolia Follium, Murraya Paniculata Follium Ekstrak, Zingiber Cassumunar Rhizoma ekstrak.
Kandungan herbal ini disebutkan Ferry seluruhnya diambil dari alam dan sudah melalui berbagai penelitian dan terbukti menurunkan berat badan, yang terkandung dalam sebutir kapsul HSC.