News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Apa itu Hipotermia? Kenali Penyebab, Gejala hingga Pertolongan Pertama yang Dapat Dilakukan

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa itu Hipotermia? Kenali penyebab, hejala hingga pertolongan pertama yang dapat dilakukan.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai hipotermia, mulai dari penyebab, gejala hingga pertolongan pertama yang dapat dilakukan.

Pada situasi tertentu seseorang bisa merasakan dingin pada tubuhnya hingga menggigil.

Biasanya orang merasakan kondisi tersebut saat berada di pegunungan atau tempat dingin lainnya.

Apakah kondisi tersebut merupakan hipotermia?

Baca: FAKTA Pendaki Tewas di Gunung Lawu: Diduga Terjatuh dan Alami Hipotermia, Berikut Kronologinya

Baca: Makanan dan Minuman untuk Atasi Hipotermia, Konsumsi Daging Merah hingga Jahe

Ilustrasi penanganan hipotermia.(The NOLS Blog) ((The NOLS Blog))

Dikutip dari webmd.com, hipotermia adalah penurunan suhu tubuh yang berpotensi berbahaya yang biasanya disebabkan oleh paparan suhu dingin yang berkepanjangan.

Suhu tubuh normal seseorang rata-rata 98,6 derajat fahrenheit, namun ketika mengalami hipotermia, suhu inti turun di bawah 95 derajat fahrenheit.

Pada kasus hipotermia berat, suhu tubuh inti bisa turun hingga 82 derajat fahrenheit atau lebih rendah.

Hipotalamus merupakan pusat kendali suhu otak yang bekerja untuk menaikkan suhu tubuh dengan memicu proses yang memanaskan dan mendinginkan tubuh.

Selama paparan suhu dingin, menggigil merupakan respons pelindung untuk menghasilkan panas melalui aktivitas otot.

Bentuk respon lain disebut vasokonstriksi, yakni kondisi saat pembuluh darah menyempit sementara.

Tetapi ketika suhu tubuh inti mendingin, jantung dan hati menghasilkan panas yang lebih sedikit, yang menyebabkan "penutupan" sebagai pelindung untuk menjaga panas dan melindungi otak.

Pada saat suhu tubuh rendah, maka dapat memperlambat aktivitas otak, pernapasan, dan detak jantung.

Tidak hanya menyerang seseorang yang berada di tempat dingin, hipotermia juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti diabetes dan kondisi tiroid, obat, trauma parah, atau mengonsumsi obat-obatan dan alkohol.

Lantas, apa saja gejala yang dirasakan saat hipotermia?

Berikut gejala yang dirasakan oleh orang dewasa:

- Menggigil, menggigil sebenarnya adalah pertanda baik bahwa sistem pengaturan panas seseorang masih aktif.

- Napas lambat dan dangkal

- Kebingungan dan kehilangan memori

- Mengantuk atau kelelahan

- Bicara tidak jelas atau bergumam

- Kehilangan koordinasi, tangan yang tersendat, langkah tersandung

- Denyut nadi yang lambat dan lemah

- Pada hipotermia berat, seseorang mungkin tidak sadar dan tidak tanda-tanda pernapasan atau denyut nadi yang jelas

Adapun rincian suhu untuk hipotermia ringan, sedang, dan berat di antaranya:

Hipotermia ringan: 90-95 derajat Fahrenheit

Hipotermia sedang: 82-90 derajat Fahrenheit

Hipotermia berat: Lebih rendah dari 82 derajat Fahrenheit

Gejala hipotermia yang dirasakan pada bayi meliputi:

- Kulit merah cerah dan terasa dingin ketika disentuh

- Sangat lemas

Baca: Tips Kesehatan: Cara Mengatasi Mata Bengkak, Cukup Gunakan Larutan Garam hingga Kantong Teh Hitam

Baca: Kamu Merasa Terlalu Kurus, Ini Tips Menaikkan Berat Badan Supaya Gak Berlebihan dan Tetap Sehat

Berikut pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada orang yang terkena hipotermia:

- Lepaskan pakaian yang basah dan ganti dengan yang kering.

- Lindungi orang tersebut dari angin dan dingin dengan memberikan pakaian yang hangat.

- Pindahkan ke tempat yang hangat dan kering sesegera mungkin.

- Gunakan selimut hangat. Barang-barang bermanfaat lainnya untuk menghangatkan tubuh seperti: selimut listrik ke area tubuh dan paket panas dan bantal pemanas pada tubuh, ketiak, leher, dan selangkangan.

- Ukur suhu tubuh orang tersebut jika termometer tersedia.

- Berikan minuman hangat.

Namun jika orang yang hipotermia tidak sadar, atau tidak ada denyut nadi atau tanda-tanda bernafas, maka segera panggil bantuan darurat dari tenaga medis.

(Tribunnews.com/Yurika Nendri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini