Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi virus corona (covid-19) muncul sub tipe baru dari H1N1 atau flu babi.
Berdasarkan penelitian secara seroligis yang terjadi mutasi pada genotipenya, virus itu disebut G4H1N1 atau flu babi G4.
Munculnya flu babi G4 ini tentunya menimbulkan kekhawatiran.
Sebab, flu babi G4 ini juga berpotensi menjadi pandemi seperti H1N1 saat tahun 2009 yang kini telah menjadi influenza musiman.
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan alasan pertama Flu Babi G4 bisa jadi pandemi karena sudah ditemukan pada populasi babi di China.
Babi yang terjangkit Flu Babi G4 air liurnya bisa menularkan virus melalui air liur kepada hewan lain lalu menularkan lagi para pekerja di peternakan yang kemudian membuat peternaknya sakit.
Baca: Virus G4 Flu Babi Baru: Bagaimana Penyebaran dan Cara Diagnosis Infeksi Manusia dengan Varian Virus?
"G4 dari babi menular ke manusia atau peternak atau orang yang bekrja di peternakan babi, belum ada ditemukan dari penularan manusia ke manusia. Awalnya penularan pada hewan liar kemudian kepada hewan ternak lalu ke manusia," ucap Siti Nadia saat konferensi pers online, Kamis (9/7/2020).
Belum ada laporan mengebai penularan dari manusia ke manusia namun virus ini pada manusia menyerang saluran napas bagian atas atau di bagian trakea.
"G4 menyerang bagian atas saluran napas, di bagian trakea menuju paru yang dikhawatirkan akan terjadi kesulitan bernapas bila beprotensi terjadi penyakit ini. Menginfeksi saluran napas," kata Siti Nadia.
Virus flu babi G4 juga dapat menginfeksi sel epitel saluran napas manusia, sel-sel yang biasanya melapisi bronkitis dan alveoli manusia.
Baca: Fakta-fakta Flu Babi: Bisakah Manusia Terinfeksi? Ciri Gejala yang Timbul dan Obatnya
Karena flu babi G4 merupakan strain yang baru virus ini belum bisa diproteksi oleh vaksin flu yang sudah karena berbeda jenis virusnya.
Namun vaksin flu babi G4 bisa lebih mudah ditemui karena sudah ada vaksin untuk H1N1 tinggal dikembangkan sedikit lagi dibandingkan dengan covid-19 yang belum diketahui detail virusnya.
"Virus ini tidak bisa diproteksi dengan vaksin virus yang ada karena strainnya berbeda, tapi untuk menemukan vaksin akan lebih mudah dibandingkan kakau kita mengembangakan untuk vaksin covid-19, yang belum mengenal sekali reseptornya seperti apa," ungkap Siti Nadia.
Untuk pencegahan tentunya dengan cara menghindari kontak langsung dengan babi yang sakit terutama pada peternak sapi atau masyarakat yang memelihara babi dan menjaga kebersihan diri.
"Gunakan alat pelindung diri (APD) ketika menangani babi, menggunakan apron, sarung tangan, sepatu booth dan jaga kebersihan diri dan lingkungan, kandang babi atau temapt penjualan daging babi dan pemotongan babi harus tahu kebersihan diri, ini haru dijakankan, lalukan desinfeksi," pungkas Siti Nadia.