TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anak-anak yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko mengalami mikropenis atau penis yang tumbuh terlalu kecil.
Anak obesitas biasanya oleh makan-makanan yang tinggi lemak seperti produk olahan ayam broiler sehingga menyebabkan hormon estrogen meningkat dan hormon testosteron atau hormon laki-laki menurun.
Medical Sexologies dr. Binsar Martin Sinaga FIAS menyebutkan masalah mikropenis pada anak bisa diobati tapi hanya bisa dilakukan sebelum anak berusia 13 tahun saja.
Baca: Obesitas Ada di Urutan Kelima Penyebab Kematian, Berikut Langkah Praktis Mengatasinya
Baca: Ribuan Hewan Mirip Penis Terdampar di Pantai di California, Ini yang Terjadi
"Mikroprenis itu adalah gangguan yang terjadi pada anak-anak dibawah 13 tahun, kita akan bisa memperbaiki, kalau sudah diatas 13 tahun kita sudah tidak bisa lagi membuat satu pengobatan," kata dr. Binsar saar talkshow edukasi seksual bersama Tribunnews.com, Jumat (17/7/2020).
Untuk proses penyembuhannya dr. Binsar menjelaskan langkah pertamanya adalah dengan meningkatkan hormon testosteron dengan suntikan hormon.
"Pertama kita harus obati dengan suntikan testosteron kita suntikan HSG yang merangsang untuk tubuh menghasilkan testosteron," kata dr. Binsar.
Suntikan hormon dilakukan selama delapan minggu dan setiap minggunya akan dilakukan dua kali suntikan.
Kalau hormon testosteronnya seimbang maka penis bisa kembali betumbuh dan suntik hormon juga bisa membantu anak memiliki berat badan ideal.
"Kalau kadar testoteron belum sesuai pertumbuhan bisa sampai delapan minggu, sampai saat belum delapan minggu sudah cukup (pengobatannya)," pungkas dr. Binsar.