News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Anak Dibawah 2 Tahun Tidak Dianjurkan Pakai Masker, Begini Cara Melindunginya Saat Keluar Rumah

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi gunakan alat pelindung wajah (face shield)

Laporan Wartawan Tribunnews Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masker menjadi kebutuha primer untuk melindungi diri selama pandemi virus corona atau covid. Tapi tidak dengan anak dengan usia dibawah 2 tahun.

Dokter spesialis anak, dr. Andreas mengatakan anak usia di bawah 2 tahun tidak dianjurkan menggunakan masker.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam keterangan dr. Andreas tidak menganjurkan anak dibawah 2 tahun menggunakan masker.

Namun ia menyarankan untuk menggunakan penutup di kereta dorong pada anak dibawah 2 tahun saat harus keluar rumah.

Baca: Protokol Kesehatan Pada Anak Saat Pandemi, Jaga Jarak 2 Meter, Pakai Masker Plus Face Shield

Baca: Jaga Anak Tetap Bahagia Agar Kebal Covid-19

"Ketika kita punya kereta dorong itu ditutupi atau dilindungi dan anak dipakaikan face shield," katanya

"Atau pilihan kedua, membawa tas anti Covid-19 dibawa yang isinya handsanitizer, dan untuk bersih-bersihnya," katanya.

Kasus anak yang tertular Covid-19 di Indonesia dikatakannya cukup tinggi, bahkan tertinggi di Asia.

Maka ia berharap orang tua memperhatikan pelindungan kepada anaknya dari virus ini.

"Sekarang ini, mall dibuka anak dibawa ke mal, tapi tidak diperhatikan kalau anak juga harus dibawa imunisasi. Jadi protokol kesehatan anak sama dengan orang dewasa. Namun, pilihannya untuk masker baru diberikan pada anak diatas 2 tahun," katanya.

Anak dianjurkan memakai masker yang dipadukan face shield untuk melindungi diri selama pandemi covid-19 (TRIBUNNEWS.COM/ANITA K)

Jaga Jarak 2 Meter dan Padukan Masker dengan Face Shield
Andreas juga mengatakan protokol kesehatan pada anak sedikit berbeda dari protokol kesehatan untuk orang dewasa.

IDAI menyatakan bahwa penularan virus Covid-19 yang berupa aerosol maupun aerbond dapat melompat sejauh satu setengah meter.

"Physical distancing pada anak yang kita (IDAI) anjurankan itu 2 meter," ujar dr Andreas

Andreas menyarankan agar anak selama masa pendemi Covid-19 ini tetap berada di rumah, jika tidak benar-benar diperlukan.

Baca: Masker Canggih dan Mahal Istri KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Viral, Ternyata Ini Kegunaannya

Baca: Tak Lagi Jadi Jubir Pemerintah, Achmad Yurianto Tetap Akrabi Data Covid-19, Begini Tugasnya Sekarang

Namun bila ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan anak berkegiatan diluar rumah hendaknya orang tua menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti misalnya ketika anak harus melakukan imunisasi ke rumah sakit.

"Ketika kita harus datang ke rumah sakit, protokol kesehatan harus dilakukan. Yang terbaik masker plus face shield lebih melindungi lagi dan cakupannya lebih besar menggunakan masker yang dikombinasikan dengan faceshield," katanya.

Ilustrasi (Shutterstock)

Bahagiakan Anak, Risiko Tertular Virus Pun Minim

Kebahagiaan pada anak dapat mengurangi resiko penularan infeksi virus pada anak.

Dokter spesialis anak, dr. Andreas mengatakan selain memberikan asupan yang bernutrisi pada anak, menjaga anak agar tetap bahagia akan meningkatkan imunitas pada anak.

"Anak yang bahagia akan memproduksi hormon endorfin yang secara langsung akan meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya dalam talk show yang diselenggarakan BNPB di YouTube, Minggu (26/7/2020).

Andreas menjelaskan kebutuhan vitamin untuk meningkatkan imunitas sebenarnya tidak terlalu diperlukan.

Cukup hanya dengan memastikan memberikan nutrisi yang baik, istirahat yang cukup dan memberikan waktu supaya anak bahagia, kekebalan tubuh akan meningkat dengan sendirinya.

"Kekebalan tubuh yang baik akan melawan infeksi virus tersebut," katanya.

Andreas menyarankan agar anak selama masa pendemi Covid-19 ini tetap berada di rumah.

"Yang jelas stay at home, jelas tidak diperkenankan keluar rumah ketika tidak diperlukan sama sekali," katanya.

Jika ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan berkegiatan diluar rumah hendaknya orang tua menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini