Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Obat herbal kembali naik daun setelah kontroversi penemuan obat covid-19 oleh sosok Hadi Pranoto yang diumumkan di akun youtube penyanyi Anji.
Sementara itu obat herbal atau obat tradisional memang sudah banyak yang turun temurun di pakai oleh masyarakat Indonesia seperti jamu atau mpon-mpon.
dr. Inggrid Tania, M.Si., Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) menjelaskan obat tradisional dipastikan punya manfaat untuk tubuh.
Baca: Herbal dan Jamu Seperti yang Diklaim Hadi Pranoto Tak Bisa Sembuhkan Corona, Tapi Ringankan Komorbid
Namun karena dosis pada jamu tidak sebesar obat-obat racikan maka sistem penyembuhan di dalam tubuh tidak bisa secepat obat dengan brand tertentu, harus dikonsumsi secara rutin.
"Seperti jamu untuk meningkatkan imun itu kan gak bekerja secara instan tetapi perlu minum tiap hari setelah dua minggu baru efeknya berasa," ucap dr. Inggrid saar kulwap bersama media, Kamis (6/8/2020).
Dr. Inggrid menyebutkan ada satu keunggulan obat herbal dibanding obat kimia sisntetis yaitu dari segi keamananannya.
Baca: Atasi Wasir atau Ambeien Luar dengan Minyak Oles Herbal
Alasannya obat herbal masih terbuat dari bahan-bahan yang alami sehingga efek sampingnya pada tubuh dikatakan dr. Inggrid sangat minim.
"Jamu atau herbal merupakan substansi yang berasal dari bahan alami jadi secara umum kita bisa menyatakan bahwa keunggulan obat tradisional, jamu atau herbal lebih aman, lebih minimal efek samping," ungkap dr. Inggrid.
Tapi sama dengan obat kimia sintesis, obat herbal tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil atau orang dengan masalah pembekuan darah karena bisa menimbulkan kondisi yang tidak baik.
"Untuk ibu hamil, orang-orang ada pembekuan darah itu harus hati-hati konsumsi jamu dan herbal, karena ada beberapa yang bisa sebabkan gagal ginjal makin berat, jadi intinya memang tidak bisa sembarangan," kata dr. Inggrid.