Kafein juga meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Ini menyebabkan penurunan kadar cairan tubuh manusia dan dapat menyebabkan dehidrasi.
Kafein melintasi plasenta ke bayi wanita hamil.
Meskipun wanita tersebut mungkin bisa menangani jumlah kafein yang dikonsumsi, namun bayi dalam kandungan tidak bisa.
Metabolisme bayi dalam kandungan belum sempurna dan tidak dapat sepenuhnya memetabolisme kafein.
Kafein dalam jumlah berapa pun juga dapat menyebabkan perubahan pola tidur bayi atau pola gerakan normal pada tahap akhir kehamilan.
Ingat, kafein adalah stimulan dan dapat membuat wanita hamil dan bayi tetap terjaga.
Kafein tidak hanya ditemukan dalam kopi tetapi juga dalam teh, soda, coklat, dan bahkan beberapa obat bebas yang dapat meredakan sakit kepala.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)