TRIBUNNEWS.COM - Body dysmorphic disorder (BDD) adalah gangguan mental yang mempersepsi tubuh dengan ide-ide bahwa dirinya memiliki kekurangan yang berarti pada wajah dan badannya sehingga kekurangan itu membuatnya tidak menarik.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang memastikan penyebab body dysmorphic disorder (BDD) dengan jelas.
Beberapa faktor seperti riwayat dilecehkan tubuhnya pada masa kanak-kanak, tidak dicintai orangtua, dan mempunyai penyakit yang mempengaruhi penampilan memicu terjadinya BDD.
Selain itu, terdapat teori mengenai adanya ketidakseimbangan cairan kimia (hormon serotonin) di dalam otak, yang berpengaruh terhadap kapasitas obsesi.
Gejala body dysmorphic disorder (BDD) umumnya adalah selalu mencemaskan penampilan karena merasa memiliki kekurangan pada tubuhnya (body image yang negatif).
Bagian-bagian tubuh yang sering dikeluhkan dan dicemaskan adalah rambut, hidung, kulit, gigi, alat kelamin, struktur wajah, kaki, pipi, lengan, bibir, dagu, perut, pinggang, pinggul, paha, alis mata, kepala, telinga, dada, bekas luka, dan ukuran tinggi atau berat badan.