News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hari Kesehatan Nasional, Dokter Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan Holistik di Tengah Pandemi

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olahraga bersepeda kini sedang diminati oleh sebagian masyarakat di tengah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal. Dalam artikel ini diulas pentingnya menjaga kesehatan holistik yang mencakup kesehatan fisik, mental dan sosial untuk mencapai hidup yang sehat dan berkualitas di tengah pandemi.

TRIBUNNEWS.COM - Memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November 2020, beberapa perusahaan ikut andil merayakan.

Seperti perusahaan rintisan (starup) Halodoc yang menggelar diskusi daring dengan topik 'Pendekatan Kesehatan Holistik Guna Mewujudkan Indonesia Sehat' pada Rabu (11/11/2020).

Di masa pandemi seperti saat ini pemahaman mendalam tentang kesehatan holistik penting diketahui.

Sebab, kesehatan holistik yang berfokus pada keseimbangan kesehatan fisik dan mental dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh secara optimal.

"Kami melihat saat ini sangat dibutuhkan peran aktif dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya secara holistik."

Olahraga bersepeda kini sedang diminati oleh sebagian masyarakat di tengah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal. Selain bisa menghilangkan kejenuhan selama Work From Home (WFH) dan Learn From Home (LFH), masyarakat juga bisa berolahraga pada waktu yang bersamaan. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa kini menjadi gemar bersepeda, salah satunya bersepeda menyusuri alam pedesaan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (7/11/2020). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca juga: Sejarah Hari Kesehatan Nasional dan Makna Logo HKN ke-56, Ajak Tepuk Tangan Serentak Selama 56 Detik

Baca juga: Menkes Terawan Mengaku ke WHO: Kerja Sama Jadi Kunci Penanganan Covid-19 di Indonesia

"Mulai dari menerapkan pola hidup sehat, menjaga kesehatan pikiran, hingga berkonsultasi dengan dokter untuk deteksi penyakit sejak dini."

"Maka diharapkan mampu menjadi upaya preventif yang efektif dalam menangkal COVID-19," kata Felicia Kawilarang selaku VP Marketing Halodoc.

Menurut Felicia, penting untuk mengontrol kesehatan masyarakat sebelum jatuh sakit.

Untuk itu, pihaknya menekankan pemahaman kesehatan secara holistik yang mencakup kesehatan fisik, mental dan sosial.

"Alasan kita berbicara kesehatan holistik karena berdasarkan data pada 2019, biaya kesehatan itu naik sebesar 10,8 persen, lebih tinggi dari inflasi ekonomi."

Penumpang saat akan memasuki Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (12/11/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 170 miliar untuk merevitalisasi terminal bus Kampung Rambutan yang telah diajukan pada Desember 2019. Berdasarkan keterangan Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Made Joni mengatakan pembangunan revitalisasi batal tahun ini akibat wabah pandemi Covid-19 di Indonesia. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Makna Logo Hari Kesehatan Nasional ke-56, Bertema Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat

Baca juga: Studi Baru: Satu dari Lima Pasien COVID-19 Berisiko Alami Gangguan Mental dalam Waktu 90 Hari

"Jadi, untuk menjaga kesehatan perlu dipikirkan saat masih belum sakit," katanya.

Terlebih di masa pandemi, Felicia mengimbau agar masyarakat memprioritaskan untuk hidup lebih sehat.

Ketua Komite Medik Halodoc, dr Theresia Novi SpPK juga turut menekankan pentingnya kesehatan holistik di masa pandemi Covid-19.

Ia menerangkan, ada beberapa hal yang membuat gejala pasien virus corona bisa berbeda-beda.

Di antaranya dipengaruhi oleh jumlah virus, penyakit penyerta, gaya hidup, usia, dan kemampuan respons imun tubuh.

Ketua Komite Medik Halodoc, dr Theresia Novi SpPK dalam diskusi daring Halotalks 'Pendekatan Kesehatan Holistik Guna Mewujudkan Indonesia Sehat' pada Rabu (11/11/2020). (Tribunnews/Istimewa)

Baca juga: Sering Salah Kaprah, Psikolog Tegaskan Kesehatan Mental Tidak Berkaitan dengan Religiusitas

Baca juga: Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Marshanda Tulis Kalimat Bijak Soal Perasaan

"Oleh karena itu, setiap individu dianjurkan untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi tubuh dan mental."

"Serta menjaga hubungan baik dengan satu sama lain," kata dr Novi pada Rabu (11/11/2020).

Selain fokus pada kesehatan fisik, menjaga kesehatan mental yang menjadi bagian dari kesehatan holistik juga penting dilakukan.

Psikolog klinis Rena Masri, SPsi MPsi pun ikut menanggapi pentingnya menjaga kesehatan mental di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, kondisi mental seseorang sangat memengaruhi kualitas kesehatan dan kesejahteraan hidup sebagai manusia.

Psikolog klinis Rena Masri SPsi MPsi dalam diskusi daring 'Halotalks: Pendekatan Kesehatan Holistik Guna Mewujudkan Indonesia Sehat' pada Rabu (11/11/2020). (Tribunnews/Istimewa)

Baca juga: Begini Cara Kerja Virus Corona Menyerang Manusia hingga Gejala Infeksi Bisa Berbeda

Baca juga: Setelah Pilpres, AS Menghadapi Lonjakan Virus Corona hingga Membuat Rumah Sakit Kewalahan

Ia juga membenarkan, masa pandemi Covid-19 berpotensi mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Hal ini akibat dari perubahan cepat yang terjadi dalam berbagai hal seperti sosial dan ekonomi.

Untuk itu, ia menyarankan agar sesegera mungkin berkonsultasi untuk menghindari dampak buruk yang berkelanjutan.

"Disinilah langkah konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional menjadi semakin krusial sebagai deteksi dini dan menghindari risiko jangka panjang."

"Seperti depresi, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) maupun OCD (Obsessive Compulsive
Disorder)."

"Melalui peran telemedisin yang menghubungkan pengguna dengan tenaga kesehatan secara lebih cepat dan mudah, dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan mental di tengah pandemi saat ini," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini