Virus itu menyerang sistem kekebalan.
Akibatnya, sistem imun tidak dapat bekerja seefektif yang seharusnya.
Baca juga: Jokowi Minta Pemberantasan Stunting hingga HIV/AIDS Harus Tetap Dijalankan
Baca juga: Pandemi Covid-19 Berdampak Terhadap Ketersediaan Obat ARV UntukPenderita HIV/AIDS
Sistem kekebalan kita dapat sepenuhnya menghapus banyak virus dari tubuh kita, tetapi tidak demikian halnya dengan HIV.
Namun, pengobatan dapat mengendalikan HIV dengan sangat sukses dengan menghentikan siklus hidup virusnya.
AIDS adalah suatu kondisi
Meskipun HIV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi, AIDS adalah suatu kondisi.
Tertular HIV dapat menyebabkan perkembangan AIDS.
AIDS atau HIV stadium 3, berkembang ketika HIV telah menyebabkan kerusakan serius pada sistem kekebalan.
Ini adalah kondisi kompleks dengan gejala yang berbeda dari orang ke orang.
Gejala HIV stadium 3 terkait dengan infeksi yang mungkin terjadi pada seseorang sebagai akibat dari sistem kekebalan yang rusak yang tidak dapat melawannya.
Dikenal secara kolektif sebagai infeksi oportunistik, termasuk tuberkulosis , pneumonia , dan lainnya.
Jenis kanker tertentu menjadi lebih mungkin bila sistem kekebalan bekerja kurang efektif juga.
Kepatuhan terhadap terapi antiretroviral dapat mencegah HIV stadium 3 berkembang.
Baca juga: Fakta Terbaru Virus Corona, Dokter di China Temukan Covid-19 Kombinasi SARS, AIDS & Rusak Paru-paru
Baca juga: Pabrik Obat HIV/AIDS Pertama di Indonesia Berdiri di Semarang, Ini Kata Gubernur Ganjar
HIV tidak selalu berkembang menjadi AIDS