TRIBUNJUALBELI.COM - Masker kain yang dapat digunakan kembali, sejauh ini adalah alat terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di Marine Pollution Bulletin, masker kain merupakan solusi ramah lingkungan dibanding masker bedah sekali pakai yang berpotensi menjadi sumber polusi mikroplastik.
Kendati masker kain ramah lingkungan, keefektifan masker kain dalam memblokir virus corona bisa berkurang saat kain sudah menipis karena terlalu sering dicuci dan dipakai berulang kali.
Terlebih ada banyak masker kain buatan rumahan yang tidak menginformasikan kapan waktunya untuk membuang masker.
Karena itu, penting untuk memperhatikan berbagai tanda yang menunjukkan masker kain Anda tak efektif lagi menyaring tetesan pernapasan (droplet) yang membawa virus.
Dilansir Huffington Post, Rabu (2/12/2020), tanda sudah waktunya mengganti masker termasuk tali yang sudah longgar hingga benang yang terlepas dari jahitan.
Berikut ulasannya.
1. Tali pengikat longgar
Alih-alih kain masker, tali pengikat masker yang digantungkan ke telinga adalah hal pertama yang harus dilihat untuk menilai apakah masker masih layak pakai atau tidak.
"Terutama jika masker terkena panas tinggi di pengering," kata Hannah Yokoji, direktur merek The Laundress yang menjual produk binatu dan pembersih rumah tidak beracun.
Yokoji menyarankan, jika ikatan masker sudah longgar atau melar, sebaiknya Anda tidak menggunakan masker itu lagi.
"Karena jika masker tidak dipasang dengan benar ke wajah, Anda bisa menempatkan diri Anda dan orang lain dalam bahaya Covid-19," jelasnya.