TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai apa itu Sindrom Tourette, beserta gejala dan penyebabnya.
Tourette Syndrome (TS) atau Sindrom Tourette merupakan gangguan neurologis, yang paling sering terjadi antara usia 2 hingga 21 tahun.
Dikutip dari Mayoclinic, Sindrom Tourette adalah kelainan yang melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (tics) yang tidak dapat dikontrol dengan mudah.
Misalnya, penderita Tourette Syndrome mungkin berulang kali akan mengedipkan mata, mengangkat bahu, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa atau kata-kata yang menyinggung.
Sindrom Tourette dengan gejala yang ringan pada umumnya tidak memerlukan pengobatan.
Namun, jika gejala yang dialaminya cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, atau membahayakan diri, ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan.
Baca juga: Segera Memulihkan Sindrom Baby Blues Agar Tidak Menjadi Postpartum Depression
Baca juga: Mengenal Moebius Syndrome, Sindrom Langka yang Berpengaruh pada Ekspresi Wajah
Gejala Sindrom Tourette
Dikutip dari Tourette.org.au, Sindrom Tourette ditandai dengan gerakan otot dan vokalisasi yang cepat, berulang, dan tidak disengaja yang disebut "tics", dan sering kali melibatkan kesulitan perilaku.
Istilah "tidak disengaja" yang digunakan untuk mendeskripsikan tics, adalah sumber kebingungan karena diketahui bahwa kebanyakan orang dengan Sindrom Tourette memiliki kendali atas gejala mereka sendiri.
Namun, yang sering tidak dikenali adalah kontrol yang dapat dilakukan, dari detik ke jam pada suatu waktu, hanya menunda gejala yang lebih parah.
Tics dialami sebagai penumpukan ketegangan, tidak dapat ditahan dan pada akhirnya harus dilakukan.
Biasanya tics meningkat sebagai akibat dari ketegangan atau stres dan menurun dengan relaksasi atau konsentrasi.
Gejala Sindrom Tourette telah lama disalahartikan sebagai tanda kelainan perilaku atau "kebiasaan gugup", padahal sebenarnya tidak.
Berikut ini dua kategori Tics dan beberapa contoh umumnya, sebagai berikut:
1. Tics Sederhana (Pola gerakan yang tiba-tiba, singkat, dan berulang ini melibatkan sejumlah kelompok otot)
- Motorik, contohnya mata berkedip, kepala menyentak, mengangkat bahu, wajah meringis, hidung berkedut.
- Vokal, contohnya membersihkan tenggorokan, suara menggonggong, memekik, mendengus, menelan, mengendus, mendengkur, batuk.
2. Tics Kompleks (Pola gerakan yang berbeda dan terkoordinasi ini melibatkan beberapa kelompok otot)
- Motorik, contohnya melompat, menyentuh orang lain dan benda-benda, memutar-mutar, gerakan tubuh atau anggota tubuh yang berulang-ulang, menarik pakaian, tindakan yang melukai diri sendiri termasuk memukul atau menggigit diri sendiri.
- Vokal, contohnya mengucapkan kata atau frasa, coprolalia (ucapan yang tidak disengaja dari kata-kata yang tidak pantas atau cabul), echoalia (mengulangi suara, kata atau frasa yang baru saja didengar) atau palilalia (mengulangi kata-kata sendiri).
Sebelum timbulnya gerakan motorik atau vokal, penderita Sindrom Tourette mungkin akan mengalami sensasi tubuh yang tidak nyaman (dorongan firasat) seperti gatal, kesemutan, atau ketegangan.
Selain itu, dengan usaha keras, beberapa penderita Sindrom Tourette dapat menghentikan atau menahan Tics untuk sementara waktu.
Baca juga: Mengenal Sindrom Putri Tidur, dari Penyebab Hingga Cara Mengobatinya
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Malas Akibat Sindrom Hari Senin, Bisa Coba Cari Akar Masalahnya dan Selesaikan
Baca juga: Kelainan Genetik Sindrom Waardenburg di Balik Indahnya Mata Biru Anak-anak di Kendari
Apakah ada masalah perilaku yang mungkin sering terjadi selain Tics?
Ya ada, namun hal tersebut tidak selalu terjadi.
Masalah perilaku yang mungkin sering terjadi selain Tics:
1. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Penderita akan merasa bahwa sesuatu harus dilakukan berulang kali.
Contohnya termasuk menyentuh benda dengan satu tangan setelah menyentuhnya dengan tangan lainnya untuk "meratakan" dan berulang kali memeriksa apakah api di kompor sudah padam.
Anak-anak terkadang mengulangi kalimat atau tindakan berkali-kali sampai kalimat atau tindakan itu "tepat".
OCD dapat mencakup ritual menghitung, keasyikan obsesif, atau pikiran yang tidak menyenangkan lainnya.
2. Attention Deficit atau Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD)
Ini dapat berupa kesulitan dalam berkonsentrasi, mudah teralihkan, gagal menyelesaikan tugas, bertindak berdasarkan dorongan hati, tidak terlihat mendengarkan, bergeser terus-menerus dari satu aktivitas ke aktivitas lain, membutuhkan banyak pengawasan , tidak bisa duduk diam, berseru dan kurang kontrol diri.
Kesulitan belajar seperti disleksia, kesulitan aritmatika dan perseptual, masalah tulisan tangan.
Masalah perilaku mungkin termasuk perilaku kompulsif dan berulang, masalah perhatian, kesulitan tidur, depresi, harga diri yang buruk, kinerja sekolah yang buruk, isolasi sosial, fobia sekolah dan sosial.
Kemudian beberapa masalah yang sering diamati termasuk perilaku menentang atau menantang, perilaku agresif dan tidak kooperatif.
Penyebab Sindrom Tourette
Penyebab pasti Sindrom Tourette tidak diketahui.
Ini adalah kelainan kompleks yang kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor keturunan (genetik) dan lingkungan.
Selain itu, bahan kimia di otak yang mengirimkan impuls saraf (neurotransmiter), termasuk dopamin dan serotonin, mungkin juga berperan.
(Tribunnews.com/Latifah)