TRIBUNNEWS.COM - Saat ini di media sosial Twitter sedang ramai membicarakan Xenophobia.
Hal ini bermula, dari seseorang yang menuliskan cuitan di akun Twitter nya menggunakan tagar #Xenophobia, serta melibatkan tagar #ProtectJisoo.
Jisoo diketahui merupakan salah satu member girl band Korea BLACKPINK.
Tagar tersebut berisikan cuitan mengenai kekhawatiran penggemar Jisoo BLACKPINK tentang kondisi Jisoo.
Dikutip dari Merriam Webster, Xenophobia merupakan rasa ketakutan dan kebencian seseorang terhadap orang asing.
Xenophobia ini biasa dialami oleh orang-orang dengan tingkatan yang berbeda-beda.
Xenophobia muncul karena adanya reaksi terhadap rasa takut pada seseorang, biasanya melibatkan suatu konflik.
Dikutip dari verywellmind, Xenophobia biasa juga berhubungan dengan adanya rasisme dan homofobia.
Xenophobia diketahui berakar pada suatu persepsi bahwa anggota kelompok luar adalah orang asing bagi suatu kelompok atau komunitas.
Dalam sejarah Romawi Kuno, orang Yunani mengenal Xenophobia sebagai bentuk penyebab adanya tindakan diskriminasi dan kekerasan di seluruh dunia.
Baca juga: Jisoo BLACKPINK Senang Pertama Kali Dapat Kiriman Food Truck dari Rose, Berapa Sih Biayanya?
Baca juga: Kritik Strategis Jokowi Terhadap Islamophobia Perancis
Xenophobia memiliki tanda-tanda atau karakteristik sebagai berikut:
- Merasa tidak nyaman di sekitar orang-orang yang berbeda kelompok
- Berusaha menghindari area tertentu
- Menolak berteman dengan orang lain, karena ada suatu faktor eksternal
- Kesulitan menanggapi dengan serius adanya hubungan dan perbedaan suatu kelompok, ras, budaya, maupun agama.
Meskipun ini mungkin mewakili ketakutan yang sebenarnya, kebanyakan orang xenofobia tidak benar-benar fobia.
Xenophobia tidak dikenali sebagai gangguan mental dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5). Namun, beberapa psikolog dan psikiater telah menyarankan bahwa rasisme dan prasangka yang ekstrim harus diakui sebagai masalah kesehatan mental.
Ada dua tipe utama Xenophobia:
1. Xenophobia budaya :
Jenis ini melibatkan penolakan objek, tradisi, atau simbol yang terkait dengan kelompok atau kebangsaan lain.
Ini dapat mencakup bahasa, pakaian, musik, dan tradisi lain yang terkait dengan budaya.
2. Xenofobia imigran :
Jenis ini melibatkan penolakan orang-orang yang tidak dipercayai oleh individu xenophobia dalam masyarakat ingroup.
Hal ini dapat mencakup penolakan orang dari agama atau kebangsaan yang berbeda dan dapat mengarah pada penganiayaan, permusuhan, kekerasan, dan bahkan genosida.
Baca juga: Blak-blakan Wendy Cagur Cerita Soal Didepak dari OVJ, Lawan Phobia, hingga Cita-citanya Jadi Guru
Baca juga: Cara MUI Tangkal Islamophobia di Indonesia
Dampak Xenophobia:
Xenofobia tidak hanya memengaruhi orang-orang di tingkat individu, tetapi juga di lingkungan masyarakat, seperti:
- Permusuhan terhadap orang-orang dari latar belakang berbeda
- Peluang sosial dan ekonomi menurun untuk kelompok luar
- Isolasionisme
- Diskriminasi
- Kejahatan kebencian
- Posisi politik
- Perang
- dan masih banyak lagi.
Untuk mengatasi Xenophobia, Anda bisa melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Perluas pengalaman pribadi
- Lawan rasa takut terhadap hal-hal yang tidak diketahui
- Lebih perhatian.
Jika Anda memiliki gejala yang berbahaya, Anda sebaiknya melakukan konsultasi kepada ahli psikiater atau dokter psikolog.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)