Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit jantung bawaan adalah kondisi terjadinya satu atau lebih kelainan maupun masalah dengan struktur atau fungsi jantung sejak lahir (kongenital).
Pada kasus penyakit jantung bawaan dapat muncul kondisi abnormal terhadap fungsi jantung di dalam tubuh, misalnya penyumbatan aliran dara
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Gejala Sering Pipis, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
h, perlambatan aliran darah, atau jalur aliran darah yang tidak semestinya.
Dokter spesialis jantung anak Siloam Hospitals Kebon Jeruk Prof. dr. Ganesja Harimurti, Sp.JP(K) mengatakan, berdasarkan data statistik, sebanyak 40.000 dari 4 juta bayi di Indonesia mengidap penyakit jantung bawaan.
"Penyakit jantung bawaan adalah penyakit yang dibawa anak sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna sejak masih janin," kata Ganesja saat temu media virtual, Jumat (29/1/2021).
Baca juga: Nunuk Nuraini, Peracik Bumbu Indomie Meninggal Dunia karena Sakit Jantung
Dikatakannya, saat jantung janin mengalami proses pertumbuhan di dalam kandungan, terdapat kemungkinan terjadinya gangguan yang menyebabkan jantung janin tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Senada, dokter spesialis bedah jantung anak Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr. dr. Dicky Fakhri, Sp.B, Sp.BTKV mengatakan, penyakit jantung bawaan adalah kondisi heterogen dengan spektrum kompleksitas yang bervariasi dan tingkat keparahan yang sangat luas.
Baca juga: Begini Tips Mudah Jalankan Diet Sehat di Masa Pandemi
Penyakit jantung bawaan terdapat pada 9 dari 1.000 bayi baru lahir hidup dan 50% di antaranya memerlukan intervensi.
"Oleh karena itu, pasien dengan penyakit jantung bawaan harus ditindaklanjuti di dalam klinik khusus dengan tim multidisiplin yang dapat mengantisipasi berbagai masalah secara khusus kepada setiap individu,” kata dr Dicky.
Peningkatan jumlah anak-anak dengan penyakit jantung bawaan yang dapat bertahan hidup sampai dewasa terjadi karena dunia bedah, medis, anestesi, dan perawatan jantung intensif berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Ketika pasien memasuki fase dewasa, pasien akan membutuhkan pemantauan reguler dan intervensi bedah lanjutan.
Penanganan dan penatalaksanaan penyakit jantung bawaan sangat tergantung dengan jenis penyakit jantung yang terjadi pada bayi atau anak.
Secara garis besar, penyakit jantung bawaan dapat dikelompokkan menjadi dua tipe.
Tipe pertama disebut penyakit jantung bawaan biru (sianotik). Penanganannya adalah dengan pemberian obat secara tepat dan cepat untuk memastikan tidak adanya kegawatan di jalan napas dan pernapasan pasien serta pemberian cairan pada tahap awal dalam jumlah banyak dan cepat.
Tipe kedua disebut penyakit jantung bawaan tidak biru (nonsianotik), yaitu penyakit jantung bawaan yang tidak menimbulkan warna kebiruan pada anak.
Penyakit jantung bawaan non- sianotik bisa terjadi tanpa gejala atau dalam kondisi berat menimbulkan gejala gagal jantung yang ditandai dengan sesak yang memberat saat beraktivitas, bengkak, batuk panas berulang, gangguan pertumbuhan, dan kekurangan gizi.
“Deteksi penyakit jantung bawaan pada anak dapat dilakukan dengan mengenali tanda-tandanya sejak awal, antara lain tumbuh kembang terganggu, batuk panas, cepat lelah, sianosis (kulit membiru), dan bising jantung,” jelas Ganesja.
Tim dokter multidisiplin Siloam Heart Institute memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengelola pasien mulai dari penyakit jantung bawaan sederhana hingga pasien dengan penyakit jantung bawaan kompleks seperti pasien post fontan surgery, univentricular heart, cyanotic complex, dan congenital heart lessions.
"Calon pasien bedah akan melewati proses skrining awal sebelum prosedur bedah dilakukan, baik uji laboratorium dan pencitraan sebelum tindakan bedah berlangsung guna memastikan pasien siap untuk menjalani bedah ataupun penanganan lainnya," kata Ganesja.
Berpusat di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Siloam Heart Institute merupakan pusat pelayanan jantung komprehensif bagi masyarakat Indonesia yang didukung oleh berbagai subspesialis jantung serta dilengkapi oleh beragam fasilitas dan alat yang menunjang tindakan pembedahan jantung dari metode konvensional hingga minimal invasif.
Sampai saat ini, telah tercatat ± 2.371 kasus yang ditangani di antaranya merupakan 149 kasus penyakit jantung bawaan.