Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker merupakan satu dari sekian penyakit berbahaya karena menyerang organ penting dalam tubuh kita.
Mengidap kanker, bukan hanya menganggu aktivitas sehari-hari, namun bisa berdampak pada kematian.
Kanker terjadi di mana ada pertumbuhan sel-sel abnormal secara tidak terkendali, sehingga menimbulkan benjolan yang kita kenal sebagai tumor.
Kanker bisa disebabkan karena faktor genetik atau bawaan gen dari keturunan.
Baca juga: Umumnya Kanker Prostat Dialami Laki-laki Berusia di Atas 50 Tahun
Misal, ada anak yang memiliki gen yang berpotensi menjadi kanker, kemudian menjadi aktif oleh faktor tertentu.
Hal ini diungkapkan oleh dr Nia Astarina, Sp.A. dalam acara Talkshow ' diadakan oleh Radio Kesehatan secara live di Instagram, Rabu (17/2/2021).
Tapi ada satu kasus di mana nenek atau orangtua yang memilik gen berpotensi kanker tapi tidak aktif, sehingga bisa saja , keluarga mengidap kanker namun sang anak justru positif.
Pemicu aktifnya sel kanker ini bermacam-macam bisa karena polusi, asap rokok, dan alkohol. Sel kanker juga bisa aktif saat anak masih berada di dalam kandungan.
Pemicunya bisa saja karena gaya hidup sang ibu yang tidak sehat saat mengandung. Gemar meminum alkohol atau merokok.
Namun apakah semua orang mempunyai gen kanker?
"Semua orang punya gen. Fungsinya apa? Ya untuk membentuk rambut, kulit dan sebagainya. Dan tidak semua orang mempunyai kelainan gen atau bermutasi," terangnya, Rabu (17/2/2021).
Selain itu dr Nia juga menegaskan stigma negatif yang kerap disematkan pada pasien kanker bagi sebagian masyarakat saat ini. Yaitu kanker dapat menular.
Sudah menjadi tugas bagi tenaga medis untuk memberikan informasi yang benar.
Begitu pula pada masyarakat yang sudah memiliki literasi cukup untuk menyampaikan jika kanker bukanlah penyakit yang menular.