TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Burnout atau kejenuhan kerja atau lesu akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang menjadi satu kondisi psikologis yang sering dialami masyarakat.
Direktur Guardian Indonesia Naresh Kalani mengatakan pada masa pandemi Covid-19, burnout kerap dialami karena menjalankan aktivitas secara online di area rumah tanpa banyak keluar ruangan.
"Sebabnya bisa macam-macam seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, menjadi guru di rumah, work from home, dan sebagainya," kata Naresh Kalani melalui keterangan tertulis, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Mengetahui Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi, Kuku Rapuh hingga Kelelahan Parah
Masalah lainnya yang kerap diceritakan pelanggan yaitu munculnya gangguan kecemasan seperti merasa depresi.
Naresh menyebut kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik untuk diperhatikan secara serius.
Guardian menyediakan fitur layanan konseling psikologi gratis yang disediakan hingga 31 Maret 2021.
"Jika merasa stres jangan diabaikan. Ada psikolog yang bisa dijangkau untuk mengatasi masalah ini," kata Naresh.
Baca juga: Ardhito Pramono Pernah Depresi, Bahkan Berpikir Bunuh Diri
Baca juga: Warga Geger Muhidin Halu Bakal Dibunuh, Panjat Tiang Reklame di Bintaro, Dibujuk Polisi Mau Turun
Sementara Associate Psychologist dari Ibunda.id Rininta Meyftanoria mengatakan seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental sangat membutuhkan dukungan.
Menurutnya support system ini akan berdampak positif kepada penderita masalah kesehatan mental karena tidak akan memberikan tanggapan yang buruk atas apa yang tengah dia hadapi.
"Jika sebaliknya (tidak memberikan dukungan) maka si penderita akan merasa down, tidak berharga, dan lain sebagainya,” kata Rininta.
Penderita masalah kesehatan mental juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Salah satunya bisa melalui kegiatan journally baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara, ataupun gambar.