Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gejala tuberkulosis dengan yang terinfeksi virus corona (Covid-19) memiliki kemiripan. Bagaimana membedakannya?
Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati dr Silmi Kaffah, Sp,P mengatakan meskipun terdapat pula perbedaan pada masa inkubasi dan beberapa gejala lainnya.
Ia menjelaskan bahwa penyakit tuberkulosis diawali dengan munculnya gejala batuk selama lebih dari 14 hari.
Biasanya, batuk yang dialami mereka yang tertular penyakit ini mengandung dahak atau lendir.
Baca juga: 10 Khasiat Bajigur, Dipercaya Bantu Ringankan Flu, Batuk hingga Hipertensi
Baca juga: Kasus Tuberkulosis di Indonesia Tertinggi Kedua di Dunia, Anak-anak hingga Lansia Berisiko Tertular
Baca juga: Kenali Gejala Long Covid-19 dan Dampaknya Terhadap Kualitas Hidup
Bahkan pada beberapa kasus, terjadi batuk berdahak disertai darah.
"Untuk membedakannya kita lihat kalo tb itu batuk lebih dari 14 hari, umumnya berdahak, bisa disertai dengan atau tanpa darah," ujar dr Silmi, dalam talkshow live Instagram @radiokesehatan, Senin (22/3/2021).
Gejala berikutnya yang dialami adalah sesak nafas, kemudian turunnya berat badan dan nafsu makan serta mengeluarkan keringat pada malam hari.
"Kemudian sesak nafas, nyeri dada, berat badan menurun, nafsu makan menurun, keringat malam," jelas dr Silmi.
Lalu hasil foto toraks para penderita tuberkulosis pun menunjukkan adanya tanda bercak berwarna putih pada organ paru bagian atas.
"Pada radiologi, foto toraksnya terdapat bercak putih di bagian atas paru," kata dr Silmi.
Sedangkan untuk mereka yang mengalami gejala Covid-19, turut dimulai dengan adanya batuk.
Namun batuk ini dialami selama kurang dari 14 hari dan cenderung menunjukkan gejala batuk kering.
Selanjutnya gejala yang muncul adalah demam hingga mencapai suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celcius.
Sesak nafas juga menjadi gejala yang muncul selanjutnya setelah batuk dan demam tinggi.
"Kemudian untuk gejala Covid-19, kita lihat gejalanya kurang dari 14 hari, umumnya batuknya kering kemudian disertai demam lebih dari 38 (derajat Celcius), sesak nafasnya itu muncul segera setelah gejala batuk," papar dr Silmi.
Gejala yang muncul selanjutnya, kata dia, adalah nyeri sendi, sakit kepala hingga hilangnya indera penciuman dan pengecapan.
"Kemudian nyeri sendi, sakit kepala, hilang indera penciuman dan hilang indera pengecapan," tutur dr Silmi.
Saat dilihat foto toraks pada pemeriksaan radiologi, terdapat temuan bercak pada kedua paru penderita.
"Dari gambaran radiologi atau foto toraks, penemuannya bilateral yaitu bercak di kedua lapangan paru," pungkas dr Silmi.
Angka penderita penyakit Tuberkulosis di Indonesia pun merupakan yang tertinggi kedua di dunia, setelah India yang menempati posisi pertama.
Seperti yang tercatat dalam laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2020.
Perlu diketahui, setiap harinya, diperkirakan ada 2.300 orang yang menderita TBC di dunia.
Hal ini diperburuk dengan munculnya pandemi virus corona (Covid-19) yang membuat para penderita penyakit ini terhambat dalam mendapatkan layanan kesehatan.