Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Neurologi di Mayapada Hospital dr. Vania Listiani Hidajat Sp.N mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang memicu seseorang bisa terkena tekanan darah tinggi dan akhirnya menyebabkan stroke.
Tekanan darah tinggi bisa saja dialami perempuan maupun laki-laki, baik usia tua maupun muda.
"Jadi kita perlu melihat kalau stroke dengan tekanan darah tinggi itu kan bisa terjadi pada wanita dan laki-laki ya, usia muda pun tidak membuat seseorang itu tidan rentan mengalami tekanan darah tinggi," ujar dr Vania, dalam virtual program 'Kenali Pemicu dan Gejala Stroke, Cegah Sejak Muda' yang ditayangkan Sonora FM di Youtube, Senin (5/4/2021) pagi.
Mengapa usia muda rentan mengalami tekanan darah tinggi ?
Baca juga: Anemia Sickle Cell Bisa Picu Munculnya Stroke, Meski Persentasenya Kecil
Baca juga: Stroke Bisa Dialami Usia Muda, Waspada Jika Darah Tinggi, Diabet, Merokok dan Alkohol Jadi Pemicu
dr Vania menjelaskan bahwa banyak generasi muda saat ini yang memiliki pekerjaan yang cukup menyita waktu, hal ini bisa saja menyebabkan munculnya stres.
Namun saat mereka mengalami stres, kadang tidak ada aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur.
Sehingga kaum muda yang berada pada usia produktif ini rentan mengalami tekanan darah tinggi.
"Orang punya tekanan darah tinggi kalau di pekerjaan dia stres, lalu dia tidak punya aktivitas fisik yang teratur, jadi dia jarang berolah raga. Jadinya bisa rentan kena tekanan darah tinggi," kata dr Vania.
Selain itu, gaya hidup kurang sehat seperti mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam atau terlalu asin juga bisa memicu tekanan darah tinggi, hingga akhirnya menimbulkan penyakit stroke.
"Dari makanan juga kalau misalnya makanan banyak yang asin asin, itu kan bisa juga tekanan darahnya tinggi," jelas dr Vania.
Lalu bagaimana dengan perempuan yang pernah mengalami kehamilan dengan kondisi tekanan darah tinggi, apakah bisa memicu munculnya stroke ?
Menurut dr Vania, perempuan yang pernah hamil dengan kondisi tekanan darah tinggi, kemudian penyakit itu menetap padanya, bisa pula menjadi faktor pemicu munculnya stroke.
"Kalau pada perempuan, itu beda lagi, kalau sebelumnya dia pernah mengalami tekanan darah tinggi pada saat kehamilan dan setelah itu menetap (darah tingginya), nah itu juga bisa jadi salah satu faktor risiko stroke," papar dr Vania.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama yang bisa memicu seseorang menderita stroke, karena tekanan darah tinggi paling banyak ditemukan pada pasien yang menderita penyakit ini.
"Sebenarnya kalau kita bicara soal faktor risiko stroke itu ada banyak, tapi yang paling sering itu adalah tekanan darah tinggi, itu adalah faktor risiko utama yang menyebabkan stroke," tutur dr Vania.
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko vaskuler dan gaya hidup yang bisa menjadi pemicu munculnya stroke.
Risiko vaskuler itu mulai dari penyakit diabetes hingga asam urat yang tinggi.
Sementara untuk faktor gaya hidup dipicu kebiasaan buruk seperti merokok, jarang berolah raga hingga sering mengkonsumsi alkohol.
"Nah selain faktor tekanan darah tinggi, faktor risiko vaskuler yaitu diabetes, kolesterol tinggi, asam urat yang tinggi, ataupun kebiasaan seperti merokok, adanya obesitas, aktivitas fisik yang rendah, alkohol, itu semua menjadi faktor risiko stroke," kata dr Vania.
Munculnya stroke ini juga dapat disebabkan faktor risiko yang sifatnya tidak dapat diubah, seperti usia, gender, ras, riwayat stroke serta adanya penyakit genetik tertentu yang dapat menyebabkan stroke.
"Tentunya juga ada faktor risiko yang tidak dapat diubah ya, misalnya usia. Kita kan tidak bisa puber tambah muda, jadi kalau usia itu semakin tua, risikonya juga semakin tinggi. Gender, ras, riwayat stroke sebelumnya dan ada sedikit kalau seseorang punya penyakit genetik tertentu yang dapat menyebabkan stroke," jelas dr Vania.
Penyakit stroke saat ini banyak pula dialami oleh kaum berusia produktif yakni dari rentang usia 20 hingga 55 tahun.
Penyakit ini dapat terjadi setiap saat dan dipicu oleh banyak faktor, satu diantaranya gaya hidup.
Sehingga pandangan bahwa penyakit ini hanya diderita oleh orang lanjut usia (lansia) kini dianggap sebagai hal yang keliru.
Stroke merupakan kondisi yang terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Tanpa darah, tentunya otak tidak akan memperoleh asupan oksigen dan nutrisi.
Kondisi inilah yang membuat sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Hal ini kemudian menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak itu, tidak dapat berfungsi secara baik.