TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK mengatakan studi menunjukkan bahwa selama berpuasa, tubuh manusia cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi. Itulah mengapa, kita perlu memperhatikan kecukupan asupan air saat sahur, berbuka, dan sepanjang malam,
“Tubuh membutuhkan sedikitnya 2 liter atau kurang lebih 8 gelas air bagi rata-rata orang dewasa. Karena tidak bisa minum di siang hari ketika berpuasa, kita bisa memenuhi kebutuhan air tubuh dengan minum 2 gelas air saat berbuka, 4 gelas air setelah makan malam hingga menjelang tidur, dan 2 gelas air lagi ketika sahur. Selain kuantitasnya, perhatikan pula kualitas air minum kita. Pastikan air minum itu datang dari sumber yang terlindungi dan prosesnya sesuai dengan standar pemerintah,” ungkap Diana Sunardi saat menjadi nara sumber di Webinar yang diadakan Aqua bersama Raisa Andriana dan psikolog, Analisa Widyaningrum, Selasa (20/4/2021).
Dikatakannya, bulan ini umat muslim tengah menjalani Ramadan, bulan suci penuh berkah yang selalu dinanti. Untuk itu, dirinya dan nara sumber webinar yang lain ingin mengajak masyarakat untuk mengingat kembali pentingnya melindungi diri, baik itu kesehatan jasmani maupun rohani.
Webinar yang membahas cara tepat menghadapi berbagai tantangan selama Ramadan ini, dengan harapannya kita semua dapat meraih kemenangan Ramadan meski situasi pandemi belum usai digelar oleh Aqua sebagai produsen air minum dalam kemasan menerapkan Tiga Perlindungan untuk memastikan kualitas produknya.
“Sejalan dengan komitmen kami untuk menyediakan hidrasi terbaik bagi keluarga Indonesia, tiga perlindungan Aqua yang meliputi perlindungan sumber air, perlindungan kandungan mineral alami, hingga perlindungan pada proses produksi yang sama sekali tidak tersentuh tangan manusia, selalu hadir di tengah masyarakat,” ujar Intan Ayu Kartika, Brand Director Danone-Aqua.
Lebih lanjut mengenai dampak dehidrasi menurut dokter Diana Sunardi, selain dapat mengganggu fungsi kognitif, kurang minum juga dapat memengaruhi suasana hati (mood) seseorang. Hal ini disebabkan karena fungsi kognitif memegang peranan penting dalam mengatur persepsi, cara berpikir, kemampuan mengingat, dan merasakan emosi. Hal ini berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk beribadah.
“75% otak manusia terdiri dari air, apabila tubuh kehilangan sedikitnya 2% saja dari jumlah total air dalam tubuh, hal ini dapat mengganggu fungsi tubuh kita, termasuk otak,” jelas Diana Sunardi.
Selain itu, berpuasa di tengah pandemi kemudian bukan hanya menantang secara fisik, tetapi juga mental. Dilansir dari hasil penelitian tentang Risiko Global 2021, ditemukan bahwa sebanyak 80 persen anak muda di seluruh dunia tercatat mengalami penurunan kondisi kesehatan mental selama pandemi Covid-19.
Sementara itu, Psikolog Analisa,Widyaningrum mengakui bahwa pada Ramadan kali ini kita masih menghadapi tantangan secara mental merupakan langkah pertama untuk mengatasi masalah, dan lebih membuka diri untuk melindungi Ramadan kita,.
“Selanjutnya, kita bisa mulai mencari solusi yang tepat untuk diri masing-masing, misalnya menggunakan momentum Ramadan ini untuk membangun kebiasaan baik seperti istirahat secara teratur, mengalokasikan waktu untuk me-time dan beribadah, serta minum cukup air agar tidak dehidrasi dan mengalami penurunan fungsi kognitif. Sempatkan juga untuk berbagi dan melindungi sesama di bulan Ramadan, karena menurut studi, kebahagiaan yang datang dari berbagi akan lebih awet dibanding kebahagiaan dari berbelanja untuk diri sendiri,” tuturnya
Mengamini paparan dari dr. Diana dan Analisa, Musisi sekaligus Brand Partner Aqua Raisa Andriana berbagi tentang pengalamannya mengatasi tantangan dalam mengejar kemenangan di bulan suci Ramadan.
“Dulu saat aku masih kecil, Ibu selalu mengingatkan kami untuk menjaga kesehatan selama Ramadan, dengan memastikan kami berbuka secukupnya, menyeimbangkan asupan gizi, dan memastikan kebutuhan hidrasi kami juga terpenuhi. Memang awalnya tidak mudah, namun sekarang, semua pesan Ibu baru terasa manfaatnya," kata Raisa Andriana.