Jamur hitam biasanya menyerang sinus atau paru-paru setelah seseorang menghirup spora jamur yang tersebar di udara.
Selain itu juga dapat menyerang kulit setelah terjadi cedera pada permukaan kulit seperti luka maupun luka bakar.
Gejala yang muncul pun tergantung pada bagian tubuh mana jamur itu tumbuh, namun gejala seperti pembengkakan pada wajah, demam, bisul kulit, dan lesi hitam di mulut pun umum terjadi.
Seperti yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) India dalam sebuah pernyataan pada 14 Mei lalu.
"Penyakit ini mulai bermanifestasi sebagai infeksi kulit pada kantong udara yang terletak di belakang dahi, hidung, tulang pipi, dan diantara mata serta gigi. Kemudian menyebar ke mata, paru-paru dan bahkan dapat menyebar ke otak, hal itu menyebabkan hidung menghitam atau berubah warna, penglihatan kabur, nyeri dada, kesulitan bernafas dan batuk darah," kata Kemenkes India.
Sementara itu, Dokter Konsultan dan Spesialis Kardiometabolik di Breach Candy Hospital Mumbai, Dr. Hemant Thacker mengatakan bahwa salah satu cara masuknya Mucormycosis ke dalam tubuh adalah dengan menyerang pembuluh darah.
"Ini mengganggu sirkulasi ke organ distal, dengan demikian menghasilkan apa yang disebut nekrosis atau kematian jaringan, yang kemudian menjadi hitam. Jadi kemudian diberi nama jamur hitam," kata Dr Thacker.
Dalam kasus yang paling parah, infeksi ini melewati pembuluh darah ke otak.
"Ini berpotensi menyebabkan hilangnya penglihatan atau menciptakan 'lubang menganga' pada wajah'. Jika tidak dikendalikan, tidak diobati, penyakit ini dapat memiliki (tingkat) kematian dari 20 persen hingga 50 persen," tegas Dr Thacker.
Menurut CDC AS, sebuah studi yang dilakukan pada 2005 terhadap 929 kasus yang terjadi sejak tahun 1885 silam menemukan bahwa tingkat kematian keseluruhan sebesar 54 persen.
Tingkat kematian juga tergantung pada jenis jamur yang terkait dan bagian tubuh mana yang diserang.
Misalnya, penyakit ini tidak begitu mematikan bagi penderita infeksi sinus, namun lebih mematikan bagi penderita infeksi paru-paru.