Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayi merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi sejak dilahirkan ke dunia.
ASI diyakini menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi karena memiliki kandungan sempurna yang terdiri dari lemak, protein, karbohidrat, serta vitamin, dan mineral.
Lalu kapan ASI ini mulai diproduksi tubuh sang ibu ?
Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg Kartini Rustandi MKes, mengatakan banyak ibu yang baru saja melahirkan tidak mengetahui bahwa tubuhnya sebenarnya telah memproduksi susu.
"Sering kali ketika memberikan ASI ini, orang selalu bilang 'Bu, belum keluar susunya', Tuhan begitu sayang kepada manusia, kepada seorang ibu, kepada seorang bayi, 12 minggu sebelum kelahiran, tubuh kita khususnya seorang ibu, kelenjar susunya sudah mulai dipersiapkan untuk menghasilkan susu," ujar drg Kartini, dalam agenda Temu Media bertajuk 'Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama', Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Ketika ASI Sulit Keluar, Jangan Buru-Buru Berikan Susu Formula pada Anak
Ia kemudian menjelaskan ASI mulai diproduksi tubuh ibu pada 72 jam atau 3 hari setelah momen melahirkan.
Namun, jumlah yang diproduksi tentunya masih belum banyak.
Hal ini karena disesuaikan dengan kebutuhan asupan ASI bagi bayi yang baru saja dilahirkan.
"Pada 72 jam pascapersalinan, ASI itu sudah mulai diproduksi, tapi jumlahnya tidak bisa banyak, karena bayinya tidak akan minum satu botol sekaligus ya," kata drg Kartini.
Saat baru dilahirkan, kebutuhan ASI bayi hanya mencapai beberapa mililiter (ml).
Baca juga: Setelah Viral Barter Sepatu dengan Susu Anak, Sosok Ayah Ini Diangkat Gibran Jadi Linmas
Karena itu, produksi ASI pun disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
"Bayi itu kebutuhannya baru beberapa mililiter, sehingga air susu ibunya juga belum terlalu banyak," jelas drg Kartini.
Kendati demikian, seiring waktu, jumlah ASI yang diproduksi tubuh ibu pun semakin bertambah, karena kebutuhan asupan ASI bayi yang juga mengalami peningkatan.
"Tapi makin hari makin bertambah sesuai kebutuhannya," kata drg Kartini.