News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sudah Vaksin, Apakah Masih Bisa Terkena Badai Sitokin? Begini Penjelasan Dokter

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr dr Erlina Burhan M Sc Sp P(K)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badai sitokin kembali ramai diperbincangkan ketika beberapa waktu yang lalu Deddy Corbuzier mengaku mengalami badai sitokin setelah dinyatakan positif Covid-19.

Sebagian ada yang menyangka jika sitokin adalah penyakit. Namun, Sitokin sendirinya nyatanya berguna bagi tubuh. 

Sitokin merupakan protein yang memberikan sinyal pada sistim imun ketika ada virus atau bakteri yang masuk. Sehingga sel imunitas akan aktif melawan virus atau kuman yang masuk. 

Namun, sitokin akan membahayakan jika diproduksi dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini lah yang dapat menyebabkan badai sitokin. 

Sehingga dapat menimbulkan peradangan semakin luas sehingga membuat penyakit memberat.

Baca juga: Benarkah Pemberian Obat Malah Picu Terjadinya Badai Sitokin ? Begini Penjelasan Dokter

Lantas bagaimana orang yang telah melakukan vaksin? Apakah dapat terhindar badai sitokin?

Menurut Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Erlina Burhan M Sc Sp P(K), seharusnya orang yang sudah vaksin tidak akan mengalami badai sitokin.

Baca juga: Kerap Dianggap Penyakit, Sitokin Ternyata Punya Manfaat Bagi Tubuh

"Secara teori tidak terjadi. Karena sudah divaksin, yang membentuk antibodi pada vaksin. Virus yang dimatikan, ketika masuk ke dalam tubuh, maka sistim imun dapat mengenalinya," ungkapnya pada siaran Radio Elshinta, dikutip Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Sempat Kritis, Alami Badai Sitokin, Kini Sembuh, Deddy Corbuzier Mulai Nge-Gym Lagi

Sehingga ketika virus yang aktif masuk, sel sudah terlatih karena telah dikenalkan lewat vaksin. Tubuh akan membentuk antibodi. 

Dan antibodi kata dr Erlina akan menempel pada virus sehingga menjadi tidak berkembang biak dalam tubuh. Kalau pun sakit, biasanya tidak menjadi berat. 

"Kalau gejala yang dialami ringan maka tidak akan menjadi badai sitokin," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini