Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keharmonisan pasangan suami-istri tak luput dari urusan 'ranjang' yang dipengaruhi berbagai masalah kesehatan. Namun ternyata pandemi Covid-19 yang dialami seluruh dunia mampu memberikan pengaruh terhadap urusan ranjang.
Pandemi yang belum dapat dipastikan kapan selesainya nyatanya memicu stres dan cemas berlebihan yang berujung pada penurunan gairah seks.
Menurut Sarah Melancon, PhD sosiolog dan seksolog klinis mengatakan tidak tertarik pada seks selama krisis global merupakan hal yang wajar.
"Tak cuma pada wanita, dampak Covid-19 pada kesehatan mental juga bisa menjadi faktor gangguan seks bagi sebagian pria," ujar Guru Besar dan Ahli Farmakologi Bahan Alam Prof. Dr. apt. Syamsudin M.Biomed dalam paparannya, Jumat (3/9/2021).
Syamsudin juga mengutip pernyataan pakar Kesehatan Anthony Harris, MD, MBA, MPH bahwa beban pikiran untuk bisa pulih pada pasien Covid-19 juga berperan dalam menekan libido.
Baca juga: Makanan dan Minuman yang Bisa Menurunkan Gairah Seksual, Apa Saja?
Ada hubungan yang kuat antara disfungsi ereksi dengan psikologis dari pasien Covid-19.
"Meski sudah sembuh dari paparan virus corona, sebagian penyintas Covid-19 masih mungkin mengalami efek jangka panjangnya, termasuk disfungsi ereksi, penurunan gairah seks serta tekanan psikologis lainnya yang tentu dapat menurunkan libido yang berujung pada masalah reproduksi," kata dia.
Baca juga: Setelah Berhubungan Seks, Hindari Lakukan Ini demi Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Fakta terbaru, kata Syamsudin, sebuah studi menemukan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan kadar testosteron yang signifikan, serta berdampak lebih buruk terhadap pria.
Diketahui, menurut Mayo Clinic, testosteron adalah hormon penting yang berperan dalam perkembangan seksual pria dan produksi sel sperma. Dalam jurnal peer-review The Aging Male, para peneliti Turki turut menemukan pertama kalinya bahwa tingkat testosteron pasien Covid-19 pria menurun drastis dan jauh berbeda jika dibandingkan dengan sebelum terkena Covid-19.
"Prof Selahittin Çayan yang merupakan Profesor Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Mersin menyatakan rata-rata jumlah testosteron menurun saat tingkat Covid-19 meningkat. Meski penelitian ini harus dikembangkan dan dipastikan lebih lanjut, namun bukti testosteron dapat meredam respons kekebalan tubuh terhadap infeksi. Hormon testosteron diproduksi di kelenjar adrenal juga berfungsi meliputi kinerja anabolic steroid, pengaturan libido, energi, sistem kekebalan tubuh, perlindungan terhadap osteoporosis dan mempertahankan protein," ucapnya.
Terkait hal itu, Syamsudin mengatakan PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) memiliki solusi untuk kondisi yang dimaksud yakni Onogra. Onogra merupakan produk berbahan dasar alami yang mengandung ekstrak Eurycoma longifolia radix (pasak bumi), Pimpinella pruatjan radix (purwoceng), Tribulus terrestris fructus, Zingiber officinale rhizome (jahe) dan Areca catechu seed (biji pinang).
"Cara kerja dari Onogra adalah bekerja dengan cara merangang produksi siklik guanosin monofosfat. Zat tersebut dapat merelaksasi otot-otot, sehingga arteri di alat vital melebar dan darah mengalir ke alat vital dengan mudah," katanya.
Selain bukti empiris dari kandungan tersebut dapat berkhasiat sebagai afrodisiak, dilakukan juga kajian ilmiah dari jurnal kandungan aktif dari Onogra.
Terkait pasak bumi, Syamsudin merujuk pada penelitian Hurip, 2016, yang meneliti evaluasi efek dari pasak bumi.
Hasilnya kadar testosteron dapat meningkat secara nyata setelah konsumsi pasak bumi selama 3 hari. Sehingga pasak bumi dari beberapa kajian lainnya dapat menjadi afrodisiak, meningkatkan vitalitas tubuh, daya seksual dan dapat menguatkan paru-paru.
Kemudian ada penelitian Lutfi terkait purwoceng, dimana pada pengaruh pemberian ekstrak rimpang purwoceng terstandar terhadap perilaku seksual tikus jantan galur wistar. Pengaruh pemberian ekstrak purwoceng terlihat menigkatkan aktivitas seksual tikus jantan.
"Manfaat purwoceng dapat meningkatkan libido, meningkatkan hormone testosterone, meningkatkan jumlah spermatozoid dan menambah stamina," jelasnya.
Dalam review artikel Tribullus terrestris oleh M. Akram, 2011, disampaikan bahwa tribullus telah lama digunakan sebagai tonik dan afrodisiak dalam sistem pengobatan Yunani, telah digunakan juga di India dan Pakistan sebagai pengobatan untuk impotensi dan sebagai stimulant untuk meningkatkan gairah seksual dan kinerjanya.
Tribullus diyakini dapat membantu meningkatkan libido, vitalitas tubuh dan meningkatkan hasrat seksual.
Kemudian jahe, berdasarkan penelitian Moghaddasi, 2012, diketahui jahe digunakan sebagai afrodisiak yang dapat memperlancar peredaran darah, mengahangatkan tubuh dan meningkatkan stamina dalam pengobatan Arab.
Terakhir, penelitian Anthikat pada 2013 terkait Biji pinang diketahui pemberian ekstrak biji pinang pada tikus jantan dengan dosis tertentu dapat menghasilkan peningkatan aktivitas seksual yang signifikan, juga diamati tanpa efek samping. Biji pinang dapat meningkatkan gairah seksual dan meningkatkan vitalitas.
Senada dengan hasil kajian diatas, Syamsudin, lantas menyimpulkan bahwa Onogra memiliki sejumlah khasiat.
Mulai dari meningkatkan gairah seksual, mengencangkan kulit dan otot, menambah stamia dan vitalitas, memperlancar aliran darah, menambah kuat dan keras alat vital, memaksimalkan fungsi ereksi, mengatasi ejakulasi dini dan memperbaiki kualitas sperma.