Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini sedikit orang yang mengetahui jika sakit kepala mempunyai beberapa jenis.
Menurut Country Medical Lead Bayer Consumer Health Bayer Indonesia, dr Riana Nirmala Wijaya, sakit kepala terdiri beberapa jenis.
Tapi secara umum berdasarkan penyebabnya, sakit kepala dibagi dua macam.
Yaitu nyeri kepala primer dan sekunder.
Sakit kepala primer disebabkan karena ada rangsangan nyeri di pusat syaraf atau di dalam otak.
Jenis sakit kepala premier pun dibagi tiga.
Pertama adalah tension atau sakit kepala tegang.
Saat merasakan sakit kepala ini, maka yang terasa adalah nyeri.
Selain itu kepala menekan dua sisi dan terasa diikat sangat kencang. nyeri tension.
Kedua adalah nyeri kepala migrain.
Biasanya nyeri yang ditimbulkan bersifat satu sisi saja.
Diperparah dengan munculnya kilatan cahaya yang diawali dengan gangguan penglihatan atau aura.
"Perbedaan migrain dengan tansion adalah migrain nyeri menusuk sedangkan tansion bersifat tumpul atau tidak berdenyut," ungkapnya pada konferensi pers yang diadakan Saridon, Bayer Indonesia secara Virtual, Sabtu (23/10/2021).
Baca juga: Picu Obesitas hingga Jantung, Anda Perlu Bijak Konsumsi Makanan yang Digoreng
Lalu yang terakhir adalah jenis sakit kepala kluster.
Menurut dr Riana, sakit kepala ini memiliki intensitas lebih berat dari dua tipe sebelumnya.
Rasa nyeri tidak hanya di kepala saja.
Tapi bisa menjalar hingga ke leher.
Bahkan bisa ke muka di bagian wajah dan pipi.
Rasa nyeri bisa disertai dengan keringat dingin lalu mata dan hidung berair.
Biasanya berulang sampai berminggu dan berbulan-bulan.
Lalu tipe kedua adalah sekunder.
Penyebab sakit kepala biasanya dipicu oleh penyakit lain.
Misalnya sinusitis tumor otak, benjolan atau radang selaput otak.
Beberapa penyakit bisa menimbulkan sakit kepala.