Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah terus menggencarkan program untuk mencapai 14 persen angkat stunting di tahun 2024.
Salah satu program yang akan dilakukan adalah pencatatan tinggi, berat badan dan hemoglobin calon pengantin, khususnya pada perempuan.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), pencatatan ini penting.
Baca juga: Kenali Jenis Sel Darah Manusia, Fungsi Darah, dan Jenis Penyakit Darah: Anemia hingga Limfoma
Baca juga: Ria Ricis Diet Agar Terlihat Langsing Saat Menikah, Tapi Teuku Ryan Lebih Suka Calon Istrinya Gendut
Pemeriksaan hemoglobin ini dilakukan untuk mengetahui perempuan tersebut anemia atau tidak.
Hasto mengatakan jika data mengungkapkan ibu hamil mengalami anemia hingga di atas 40 persen. Anemia, bisa menjadi penyebab anak menjadi stunting.
"Perempuan setiap bulan mengeluarkan darah sekitar 200 cc, tanpa sadar. Seperti transfusi atau donor. Kalau donor 220 cc, selisih sedikit saja. Padahal orang donor paling cepet 3 bulan sekali," ungkapnya Live Talkshow Tribunnews, Jumat (29/10/2021).
Perempuan mengeluarkan 200 cc sebulan sekali karena menstruasi. Oleh karena itu, Hasto menekankan untuk perempuan mencukupi kebutuhan asupan nutrisi untuk mencegah anemia.
"Nah dia tidak sadar itu. Banyak yang takut gemuk diet ketat akhirnya anemia. Sehingga banyak remaja putri anemia karena menstruasi. Menjelang pernikahan perempuan biasanya diet," kata Hasto lagi.
Sebentulnya diet tidaklah masalah. Apa lagi bertujuan untuk menjaga kesehatan dan bentuk tubuh yang ideal.
Namun kata Hasto ada beberapa hal yang perlu diingat.
Diet yang baik adalah mengurangi makanan berkarbohidrat tinggi, lemak dan gula.
Namun, Hasto mengingatkan untuk tidak lupa mengonsumsi zat besi dan protein sehingga tidak terserang anemia.
"Tidak konsumsi asam folat, tablet tambah darah, Zinc, atau vitamin D, akhirnya waktu hamil ya sudah, kondisinya anemia sang ibu. Sehingga memicu terjadi stunting," pungkasnya.