News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mitos atau Fakta? Kanker karena Faktor Keturunan? Begini Kata Dokter

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kanker

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kanker adalah salah satu jenis penyakit yang mematikan.

Selain butuh proses yang lama untuk penyembuhan, kanker memerlukan biaya yang tidaklah sedikit dalam pengobatan.

Sehingga penting untuk mencegah risiko kanker dan lakukan deteksi sedini mungkin.

Baca juga: Benarkah Makanan Olahan dengan Pengawet Sebabkan Kanker? Ini Penjelasan Dokter

Baca juga: Yayasan Kanker Payudara Indonesia Gelar Webinar Kenali dan Hadapi Kanker Payudara

Namun sebagian orang berpandangan jika kanker disebabkan oleh faktor keturunan.

Menanggapi hal tersebut, dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia menyebutkan jika pandangan tersebut tidaklah salah.

Menurut pemaparannya, memang ada faktor genetik dalam kanker. Hubungan sedarah memang punya peran.

Kemungkinan untuk menderita kanker lebih tinggi dari kalau ada saudara sedarah terkena kanker.

Namun, dr Santi mengatakan kalau selain genetik, faktor yang lebih memengaruhi terkena kanker adalah gaya hidup.

"Faktor genetik 5-15 persen. Gak begitu banyak. Yang lebih banyak adalah gaya hidup. Bisa mencapai 45-80 persen kanker itu pengaruh dari gaya hidup tidak sehat," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM dikutip Tribunnews, Sabtu (30/10/2021).

Gaya hidup biasanya dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang tidak bener. Selain itu ditambah dengan tidak pernah berolahraga.

asap rokok (net)

Kebiasaan merokok dan minuman alkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker.

Serta, melakukan hubungan seksual secara tidak aman. Dr Santi menambahkan kalau menjalankan pola hidup sehat mampu mencegah kanker 80 persen.

"Gaya hidup lebih penting dari genetik. Bergaya hidup sehat, pasti aman. Tapi jangan melupakan ada faktor genetiknya. Walau kecil, tapi tetap harus hati-hati, karena 5-15 persen kan juga angka,"pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini